Market Kendaraan Komersial Turun 20 Persen, Isuzu Masih Percaya Diri
Chief Operation Officer (COO) Astra Isuzu Irwan Nawir, mengungkap faktor utama penyebab penurunan pasar berasal dari pertumbuhan ekonomi.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Terhitung sejak 2022 hingga pertengahan 2024, PT Isuzu Astra Motor Indonesia mencatat penurunan penjualan di segmen kendaraan komersial mencapai 20 persen setiap tahunnya.
Chief Operation Officer (COO) Astra Isuzu Irwan Nawir, mengungkap faktor utama penyebab penurunan pasar berasal dari pertumbuhan ekonomi.
"Ini identik dengan pertumbuhan ekonomi. Kalau kita lihat secara besar dengan kondisi hari ini dari sisi pertambangan contohnya, dengan harga batubara, nikel dan lainnya, permintaan ini mengalami penurunan," ungkap Irwan di GIIAS 2024, Kamis (18/7/2024).
Baca juga: Isuzu Bawa Elf Mobile EV Charger ke GIIAS 2024, Bikin Ngecas Mobil Listrik Bisa Dimana Saja
Penurun permintaan dari sektor bisnis pertambangan saat ini juga tidak bisa pungkiri juga dipengaruhi oleh situasi pasar global, meski pasar domestik juga berpengaruh besar.
Selain itu, khusus tahun ini, Indonesia berada di fase iklim politik mulai dari pemilihan presiden hingga kepala daerah yang sedikit banyak berdampak pada market.
"Mudah-mudahan lebih positif tahun depan dengan situasi yang jauh lebih stabil, lebih baik, harapannya ekonomi ini bergerak sudah lebih baik dengan demikian mudah-mudahan market juga mulai naik. Kita rasanya bisa optimis ya," ungkap Irwan.
Baca juga: Bocoran Truk Listrik Isuzu yang Akan Ramaikan GIIAS 2024
Saat market nasional mobil komersial turun 20 persen, Irwan menyebut segmen kendaraan MU-X dan D-Max justru turun lebih dalam, hingga 40 persen.
"Jadi memang kalau kita lihat trend 2022, 2023 dan 2024 penurunan rata-rata kira-kira di angka 20 persen. Khusus untuk MU-X dan D-Max penurunannya 20-40 persen. Jadi memang kalau bicara challenge yang kita hadapi hari ini kita akan ikut dengan ritme kondisi market yang ada," ucapnya.
Baca juga: Isuzu Gunakan Elf NQR dan NLR untuk Antar Pemudik Pulang ke Kampung, Ini Spesifikasinya
Guna mendongkrak penjualan dua model ini, selain biasa digunakan pada sektor pertambangan, perkebunan hingga infrastruktur, dengan model yang kekar khas SUV dan double cabin yang sporty, Isuzu optimis bisa mulai merambat ke konsumen yang mengutamakan gaya hidup.
"Sebenarnya kita sudah mulai mengarah ke konsumen lifestyle, karena kebanyakan konsumen kita dari pemilik tambang atau perkebunan mereka lihat desain unitnya yang bagus, akhirnya mereka gunakan untuk keseharian. Nah ini sebenarnya segmen yang tidak terpisahkan. Tapi kalau dari lifestyle kita juga konsen kesana," ucap Irwan.