Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Toyota Berharap RI Tiru Thailand Beri Insentif ke Produsen Otomotif yang Produksi Kendaraan Hybrid

Pada akhir Juli lalu, BOI akan memberikan stimulus pajak cukai untuk kendaraan hybrid dengan diturunkan dari tahun 2028 hingga 2032.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Toyota Berharap RI Tiru Thailand Beri Insentif ke Produsen Otomotif yang Produksi Kendaraan Hybrid
Japan Times
Ilustrasi. Pada akhir Juli lalu, Dewan Investasi Thailand atau Board of Investment (BOI) akan memberikan stimulus pajak cukai untuk kendaraan hybrid dengan diturunkan dari tahun 2028 hingga 2032. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Dewan Investasi Thailand atau Board of Investment (BOI) menawarkan insentif bagi produsen mobil yang mau memproduksi mobil hybrid di negaranya.

Pada akhir Juli lalu, BOI akan memberikan stimulus pajak cukai untuk kendaraan hybrid dengan diturunkan dari tahun 2028 hingga 2032.

Pajak cukai akan diturunkan dalam lima tahun bagi pembuat kendaraan hybrid yang berinvestasi setidaknya 3 miliar baht dalam empat tahun ke depan, termasuk penggunaan suku cadang lokal, melansir Bangkok Post.

Baca juga: Insentif Jadi Pertimbangan Toyota Siapkan Produk Hybrid Baru

Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, mengatakan langkah Thailand memberikan stimulus ke industri otomotif mereka menjadi cerminan Negara Gajah Putih berupaya mendukung segala teknologi.

"Thailand menyiapkan subsidi dan juga memberikan insentif untuk hybrid dengan syarat-syarat tertentu seperti investasi dan juga dengan fitur tertentu. Jadi saya rasa Thailand tidak membela teknologi manapun dan mendorong industri otomotif nasional," tutur Anton dalam JTD Eco Journey di Pracimasana, Solo, Selasa (27/8/2024).

Toyota berharap langkah Thailand juga menjadi pertimbangan pemerintah Indonesia untuk mendorong industri otomotif di tengah kondisi pasar yang lesu.

Berita Rekomendasi

"Mudah-mudahan pergerakan dari negara tetangga ini juga membuat kita semakin yakin harusnya teknologi hybrid bisa diterima dan bisa disupport. Kiranya kita perlu diskusi mendalam tentang teknologi BEV, hybrid dan ke depan plug-in hybrid, serta industri nasional," imbuh Anton.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas