Respons Toyota Soal Prabowo Ganti Kendaraan Dinas Menteri Menjadi Maung Buatan Pindad
PT Toyota Astra Motor (TAM) mengaku siap menyediakan kendaraan dinas pejabat negara yang mayoritas komponennya diproduksi di Indonesia.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto akan mengganti kendaraan dinas pejabat negara menjadi mobil dengan buatan PT Pindad (Persero) jenis Maung.
Menyikapi hal tersebut, PT Toyota Astra Motor (TAM) mengaku siap menyediakan kendaraan dinas pejabat negara yang mayoritas komponennya diproduksi di Indonesia.
Marketing Director PT TAM, Anton Jimmi Suwandy pun berharap pemerintah memberi dukungan kepada industri dalam negeri, karena produk buatan TAM sekitar 90 persen sudah diproduksi di Indonesia.
"Apabila pemerintah membutuhkan, Toyota bisa menyediakan beberapa pilihan. Produksi lokal ada beberapa pilihan seperti Kijang (Zenix), Fortuner, dan sebagainya," kata Anton dikutip dari Kontan, Senin (28/10/2024).
Baca juga: Prabowo Ingin Maung Jadi Kendaraan Resmi Kenegaraan, Menteri hingga Pejabat Nanti juga Pakai Maung
Menurut Anton, kalau memang mau memakai mobil yang bukan impor, Toyota juga tetap bisa menyediakan, tergantung kebutuhan.
Berdasarkan PP No. 50 Tahun 1980 tentang Hak Keuangan/Administratif Menteri Negara, Menteri mendapat jatah mobil dinas dengan kelas kualifikasi A. Kriterianya bisa sedan atau SUV dan MPV dengan mesin 3.500cc enam silinder.
Mengacu ke mobil dinas menteri di zaman Presiden Joko Widodo, masih menggunakan Toyota Crown.
Kemudian, tidak sedikit juga yang memakai Toyota Alphard sebagai kendaraan operasional menteri.
Pekan Depan Gunakan Maung
Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu mengaku akan menggunakan kendaraan buatan PT Pindad (Persero) jenis Maung sebagai kendaraan dinasnya mulai pekan depan.
""Minggu depan saya akan pakai mobil Maung itu, mobilnya Pindad," kata Anggito.
Menurutnya, pejabat negara yang menggunakan mobil Maung yaitu para menteri maupun wakil menteri dan pejabat Eselon I pada Kabinet Merah Putih.
"Pak Prabowo sudah bilang, minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil Eselon I sama Menteri. Luar biasa," ujarnya.
Adapun PT Pindad sebagai perusahaan produsen alat pertahanan, merancang produk-produknya 70 persen buatan dalam negeri.