Perempuan Ungguli Stereotip: Membawa Nilai Tambah dalam Konsultasi Bisnis yang Maskulin
Seiring dengan berkembangnya zaman, perempuan kini bebas untuk memiliki impian apa pun, baik dalam bidang pendidikan maupun kehidupan pribadi.
Penulis: Fathia
Inisiatif yang dilakukan dalam program ini dilaksanakan baik untuk kepentingan internal karyawan perempuan BCG, maupun untuk masyarakat luas.
Jaringan ini menawarkan berbagai program pengembangan karir, bimbingan (mentoring), dan jejaring untuk membantu perempuan mencapai potensi terbaik mereka secara pribadi dan profesional.
Baca Juga: Kawan Puan Wajib Tahu, Ini Aturan Upah untuk Ibu Bekerja yang Cuti Melahirkan
Semangat Women@BCG adalah menciptakan komunitas bagi para karyawan perempuan di BCG. Kami mengembangkan berbagai program yang dirancang untuk mendukung pengembangan karir perempuan BCG sejak mereka direkrut hingga mencapai posisi-posisi tinggi,” ujarnya.
Melalui komunitas ini, BCG juga menginisiasi sejumlah program untuk masyarakat luas dengan tujuan membantu para pekerja perempuan di Indonesia mencapai potensi penuh mereka.
Di Indonesia, Lenita dan tim Women@BCG memainkan peran penting dalam menyusun rekomendasi kebijakan untuk tenaga kerja perempuan. Mereka melakukan ini saat BCG ditunjuk sebagai Mitra Pengetahuan untuk program EMPOWER20 di forum G20 pada tahun 2022.
Selain itu, pada Maret 2024, Women@BCG bekerja sama dengan Stellar Women untuk meluncurkan studi yang mengeksplorasi tantangan dan peluang bagi para perempuan pemilik bisnis UMKM di Indonesia.
Bagi kaum hawa yang khawatir dengan ketimpangan gender, Lenita menyebut, stigma tersebut sudah tidak berlaku di industri konsultasi, khususnya di BCG.
Baca Juga: Tidak Harus Sarjana, Lulusan SMA Bisa Coba 5 Jalur Karier Berikut Ini!
Sebaliknya, partisipasi perempuan justru mampu memberi warna dan perspektif baru yang memperkaya dinamika tim, meningkatkan kualitas solusi, dan mendorong inovasi dalam setiap proyek.
“Kehadiran perempuan di industri ini justru bisa membawa nafas dan pandangan baru dalam setiap proyek yang dijalankan. Kuncinya, kerja sama dan kekompakan tim agar setiap masalah bisa terselesaikan sesuai timeline,” jelasnya.
Untuk mendukung partisipasi lebih banyak perempuan di BCG, Lenita bersama tim Women@BCG secara rutin menyelenggarakan berbagai pelatihan dan lokakarya untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan, negosiasi, dan komunikasi perempuan.
“Women@BCG juga memfasilitasi acara jejaring untuk memperluas koneksi profesional perempuan dan membangun komunitas yang suportif,” ujarnya.
Melalui berbagai upaya tersebut, Lenita mengatakan, BCG ingin menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan memberdayakan perempuan untuk meraih kesuksesan di BCG dan industri konsultasi secara keseluruhan.
“Dengan beragam upaya ini, BCG berharap, perempuan tidak perlu lagi takut untuk terjun ke industri konsultasi. Sebab, industri ini telah bertransformasi menjadi tempat yang inklusif dan mendukung bagi semua individu, tanpa memandang gender,” tutupnya.
Tertarik berkarir di bidang konsultasi bisnis? Kunjungi bcg.com.