JPPR: Capres yang Curi Start Kampanye akan Dihukum Publik
Bawaslu bisa melakukan pencegahan dini
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) sulit diharapkan menghukum calon presiden yang lebih dulu berkampanye dini karena unsur pelanggarannya harus kumulatif, sehingga yang bisa melakukan itu adalah publik.
Deputi Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz, mengakui saat ini banyak capres yang mencuri start berkampanye. Kendati belum pada waktunya, namun jelas tujuan mereka untuk menyasar Pemilu Presiden 2014.
"Sekarang mungkin mereka beriklan banyak sekali. Tapi kalau publik sudah menghukum, belum tentu elektabilitasnya meningkat nanti," kata Masykurudin dalam diskusi di Bakoel Kofie, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2013).
Meski begitu, lanjut Masykurudin, Bawaslu bukan berarti tidak bisa melakukan apa-apa. Karena sesuai fungsinya selain mengawasi, Bawaslu bisa melakukan pencegahan dini. Misalnya, Bawaslu bisa mengumumkan satu atau dua unsur pelanggaran dari iklan calon capres ke publik.
Dengan melakukan pengkajian iklan kampanye yang selama ini beredar, Bawaslu diharapkan sudah melakukan tindakan pencegahan atas upaya curi start kampanye oleh bakal capres.
"Setidaknya pencegahan. Satu atau unsur saja memenuhi unsur kampanye, bisa dilakukan kajian oleh Bawaslu. Kajian itu kemudian disampaikan (ke Komisi Pemilihan Umum)," ujarnya.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 2013 tentang Pemilu, menjelaskan bahwa sosialisasi dikategorikan sebagai kampanye jika memenuhi unsur penyampaian visi, misi, program, dan ajakan untuk memilihnya. Dalam iklan di media, beberapa tokoh sudah termasuk melakukan kampanye.
Masykurudin menyebutkan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan. Iklan Gita dalam dua bulan terakhir cukup massif. Tujuannya jelas untuk menyosialisasikan dirinya di Pemilu 2014.
"Bawaslu harus mengambil peran di sini, bukan saja untuk Gita tapi lainnya," katanya.
Beberapa tokoh partai juga ada yang sejak jauh hari menahbiskan dirinya sebagai capres 2014 dan iklannya marak di media massa. Antara lain ada Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto dan pasangannya Hary Tanoesoedibyo.
Bahkan, kandidat capres Konvensi Partai Demokrat, selain Gita, ada iklan mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (Purn) TNI, Pramono Edhie Wibowo, adik ipar Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.