Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konsorsium Perusahaan Pencetak Surat Suara Diminta Bayar Rp 1 Miliar

Pengalaman pada tahun 2009, ada penipu mengatasnamakan pejabat Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta Rp 1 miliar

Penulis: Y Gustaman
zoom-in Konsorsium Perusahaan Pencetak Surat Suara Diminta Bayar Rp 1 Miliar
/henry lopulalan
VALIDASI LOGO SURAT SUARA - Perwakilan partai politik peserta pemilu 2014 menggelar pertemuan mengenai validasi logo di dalam surat suara dalam pemilu nanti di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jalan Imam Bonjol, Menteng Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2013). KPU telah mengakomodir gambar, warna, atau logo yang diajukan masing-masing partai di koreksi kembali sebelum masuk percetakan. (Warta Kota/henry lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesempatan pembukaan tender pengadaan surat suara tiap kali pemilu lima tahunan dijadikan penipu untuk menguras uang perusahaan yang ikut tender. Pengalaman pada tahun 2009, ada penipu mengatasnamakan pejabat Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta Rp 1 miliar.

"Ada satu konsorsium diminta menyerahkan uang Rp 1 miliar. Modusnya pelaku mengatasnamakan saya dan kawan-kawan di KPU," ujar Kepala Biro Logistik KPU, Boradi, kepada wartawan di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2013).

Boradi mengaku, banyaknya penipu yang mengatasnamakan pejabat KPU untuk mendapatkan uang dari perusahaan yang ikut tender pencetakan surat suara. Penipu yang menjalankan modusnya dengan mengontak perusahaan diiming-imingi akan menang tender.

Menurut Boradi pihaknya sudah mewanti-wanti kepada perusahaan pengikut tender logistik pemilu KPU berhati-hati. Pasalnya, banyak oknum di luar memanfaatkan dan membawa-bawa namanya untuk menipu perusahaan yang ikut tender pengadaan logistik.

"Bahkan nama saya beredar di seluruh percetakan. Makanya saya wanti-wanti jangan ditanggapi kalau ada yang mengatasnamakan saya. Modusnya mereka telepon ke percetakan dan mengaku disuruh Pak Boradi," ujar Boradi berdasar pengalaman Pemilu 2009.

Agar tak terulang, pada saat anwezing kepada puluhan perusahaan yang mencoba mengikuti tender pengadaan surat suara untuk Pemilu 2014 di KPU, pada Rabu (11/12/2013), Boradi mengulangi ceritanya untuk benar-benar diperhatikan.

Laporan ini diketahui dari masukan para peserta lelang kepada dirinya. Boradi meyakini, apa yang dilakukan oknum dari eksternal KPU itu tidak lain ingin mendapatkan untung dari perusahaan peserta lelang. Sayang, pihak KPU tak bisa melacak karena si oknum mengganti nomornya.

Berita Rekomendasi

"Makanya saya selalu sampaikan ke kawan-kawan percetakan jangan dilayani," ucapnya. Ia juga sudah memperingatkan anak buahnya di logistik dan panitia untuk tidak main-main menerima uang dari peserta yang ikut tender logistik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas