Rawan Rusak, KPU Harus Tinjau Ulang Kotak Suara Berbahab Kardus
Girindra Sandino menilai kotak suara kardus akan mudah rusak dan tidak memenuhi standar
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta melakukan peninjauan ulang terkait rencana pengadaan kotak suara dari kardus.
Wasekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia, Girindra Sandino menilai kotak suara kardus akan mudah rusak dan tidak memenuhi standar di mana tingkat ketebalannya diragukan.
"Kami mendesak KPU Pusat untuk memperhatikan keluhan-keluhan KPU-KPU daerah mengenai kotak suara yang tidak sesuai standar, gampang rusak, mudah diakali, rawan kecurangan dan lain-lain," ujar Girindra di Jakarta, Jumat (3/1/2014).
Menurutnya, kelemahan kotak suara kardus pernah diprotes Ketua KPU, Sulawesi Utara Hidayatullah. Standar ketebalan karton yang harusnya mencapai 6 milimeter, namun hanya 3,5 hingga 4 milimeter. Setelah diuji coba ternyata tak kedap air alias sering mengkerut.
Bahkan jika disimpan dalam waktu yang lama di tempat yang basah atau lembab bisa rusak. Jelas ini tak sesuai dengan apa yang ditegaskan oleh pasal 15 ayat (1) Peraturan KPU No 16 tahun 2013 bahwa kotak suara dapat dibuat dari bahan plastik atau karton kedap air.
KPU Sumatera Barat juga ragu. Mereka khawatir menggunakan kotak suara terbuat dari kardus, karena di samping cepat rusak bila kena air, tangan orang bisa masuk dari pinggir kotak suara.
Sehingga walau kotak suara sudah disegel orang bisa mengambil atau memasukan surat suara dari dalam kotak suara.
"Menurut pandangan kami (KIPP Indonesia) hal tersebut bisa berdampak fatal pada pengamanan surat suara pemilu 2014 yang rawan akan kecurangan," ujarnya.
Berdasar uji coba dari KPU daerah, KPU Pusat harus meninjau ulang kotak suara kardus. Indikasi-indikasi seperti yang dipaparkan di atas jelas akan menurunkan kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara pemilu tentang aman atau tidaknya surat suara di dalam kotak suara kardus.
Dalam hal ini, KIPP meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tak berdiam diri dan segera merespon cepat terhadap kejanggalan-kejanggalan logistik pemilu 2014 di berbagai daerah, khususnya kotak suara yang terbuat dari kardus tersebut.