Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: 'Penyerang' Jokowi Tak Akan Dapat Nilai Tambah dari Kritiknya

Lebih baik capres lain fokus menawarkan ide ketimbang mengeluarkan pernyataan negatif kepada mantan Walikota Solo tersebut.

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pengamat: 'Penyerang' Jokowi Tak Akan Dapat Nilai Tambah dari Kritiknya
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meninjau kios pedagang usai meresmikan Pasar Blok G Tanah Abang Jakarta Pusat, Senin (2/9/2013). Pasar dikhususkan untuk pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan di pinggir jalan sekitar pasar Tanah Abang. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para calon Presiden (Capres) yang digadang-gadang akan berlaga dalam Pilpres 2014 disarankan lebih baik fokus menawarkan ide ketimbang terus mengeritik kinerja Gubernur DKI Jakarta Jokowi.

Hal itu diutarakan pengamat kebijakan publik, Adrinof Chaniago, menanggapi kritik yang dikatakan oleh seorang peserta konvensi Partai Demokrat, Endriartono Sutarto terhadap Jokowi.

Menurutnya meski Jokowi terus menanjak elektabilitasnya, lebih baik capres lain fokus menawarkan ide ketimbang mengeluarkan pernyataan negatif kepada mantan Walikota Solo tersebut.

"Setiap yang sedang berusaha maju menjadi Capres 2014, akan lebih baik kalau fokus menawarkan ide dan jaminan integritas dirinya, daripada memberi penilaian negatif terhadap Jokowi," kata Andrinof di Jakarta, Selasa (7/1/2014).

Bagi Andrinof, mencari-cari kelemahan Jokowi tidak akan mendatangkan nilai tambah bagi yang mengkritik Jokowi. Menurutnya saat ini pun, banyak kinerja Jokowi yang sudah mulai tampak.

"Kerja Jokowi yang nyata itu kan sudah banyak diketahui umum. Menjelaskan kerja nyata Jokowi sama membuang energi," tuturnya.

Sebelumnya, peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Endriartono Sutarto menyebut fenomena kegemilangan Gubernur DKI Jakarta Jokowi sebagai hal yang aneh.

Berita Rekomendasi

Terkenalnya Jokowi menjadi satu diantara pilihan masyarakat untuk pilpres 2014 lantaran Jokowi sering masuk media. Padahal menjadi seorang pemimpin wajib dilihat rekam jejaknya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas