Rusdi Kirana Gabung PKB Karena Utang Budi ke NU soal Insiden Lion Air di Solo?
Rusdi seperti berutang budi kepada warga NU atas tragedi Lion Air di Solo pada 2004 silam.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengungkap kabar lain seputar masuknya Bos Lion Air Rudi Kirana ke partai tersebut. Sekjen PKB Imam Nachrowi menyebut adanya kecelakaan Lion Air di Solo, Jawa Tengah pada tahun 2004. Akibat peristiwa tersebut, Imam mengatakan Rusdi seperti berutang budi kepada warga NU.
"Jadi dia masuk PKB. Saya rasa itu salah satu pertimbangannya," kata Imam di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Imam mengungkapkan PKB tidak mengajak Rusdi Kirana untuk bergabung. Melainkan Rusdi yang datang ke PKB karena merasa berutang budi.
"Dia mau sendiri karena katanya utang budi. Kalau PKB buka pintu siapa pun, yang bawa niat besar. Niat awalnya dari Pak Rusdi," imbuhnya.
Ketika ditanya apa yang didapat dengan bergabungnya Bos Lion itu ke PKB, Iman hanya mengatakan pihaknya mendapatkan pahala. Ia menegaskan tanpa Rusdi Kirana, PKB tetap dapat berkiprah di Indonesia.
"Meskipun pincang, tanpa Pak Rusdi kita sudah berdiri. Tentu kehadiran Pak Rusdi memberikan semangat. Kita doktrin pluralitas secara nyata bukan wacana, dia Chinese," tuturnya.
Diiberitakan di media adanya peristiwa yang dialami Lion Air dengan nomor JT 538 jenis MD-82 dari Jakarta. Pesawat tergelincir ke luar landasan Bandar Udara Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah, Selasa 30 November 2004.
Pesawat yang mengangkut 140 penumpang ini keluar dari landasan pacu dan nyelonong ke areal persawahan. Kondisi badan pesawat terbelah dua. Diberitakan, sebanyak 31 Penumpang meninggal dalam peristiwa tragis itu.
Salah seorang korban adalah pengurus Partai Kebangkitan Bangsa Yusuf Muhammad atau akrab disapa Gus Yus. Ia dimakamkan di Jember, Jawa Timur. Saat itu, Gus Yus, anggota Komisi VI DPR ini akan menghadiri muktamar NU. Saat meninggal, ratusan peserta Muktamar NU ke-31 di Boyolali menjenguk jenazah tokoh NU Jawa Timur itu di RS Islam Surakarta. Proses pemakamannya pun dihadiri ratusan massa NU.