Politisi PKB: Islam PPP Tidak Nyambung dengan Ajaran Gus Dur
Menurutnya agenda tersebut dilakukan elite-elite PPP untuk memanfaatkan secara politik ketokohan Gus Dur tanpa pernah memahami pemikirannya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Malik Haramain mengkritik agenda haul Gus Dur yang diselenggarakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Menurutnya agenda tersebut dilakukan elite-elite PPP untuk memanfaatkan secara politik ketokohan Gus Dur tanpa pernah memahami pemikirannya.
"Singkatnya Islam yang dikembangkan PPP tidak nyambung dengan pemahaman keislaman yang dikembangkan Gus Dur. Kami, PKB sampai saat ini tetap melestarikan pandangan Islam inklusif (rahmatan Lil 'Alamin) yang dikembangkan Gus Dur. Sejak awal Gus Dur sebagai pendiri PKB terus mengingatkan kepada kami tentang perlunya mengembangkan Islam toleran, pluralis dan moderat. Kami bangga, pandangan dan pemikiran Gus Dur menjadi rujukan elite-elite dalam menerjemahkan relasi yang relevan antara negara dan agama,"ujar Malik dalam pernyataannya kepada Tribunnews, Rabu(15/1/2014) malam.
Menurut Malik, upaya PPP memanfaatkan ketokohan Gus Dur tidak relevan dengan sikap dan pandangan Gus Dur terutama pemikiran tentang Islam toleran, Islam Pluralis dan Islam yang berwatak kebangsaan. Bahkan sikap PPP seringkali kontradiktif dengan Gus Dur saat menyikapi fenomena keberagamaan.
Contoh sikap PPP lanjut Malik adalah tentang kekerasan yang dilakukan oleh salah satu ormas Islam, cenderung berpihak dan permisif. Padahal Gus Dur paling menolak kekerasan oleh siapapun meskipun mengatasnamakan agama.
"Bahkan Gus Dur sempat menjadi korban dari kekerasan itu. Begitu juga, sikap dan pandangan terhadap fenomena Ahmadiyah, keduanya sangat berbeda. Gus Dur sangat berpihak terhadap kaum minoritas,"kata Malik.
Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar acara haul almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ketua PPP Suryadharma Ali membantah agenda tersebut dilakukan untuk mencari simpati publik dan dukungan politik.