Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Golkar Belum Jalin Komunikasi dengan Parpol Lain Bahas Pilpres

Menurut Akbar, komunikasi Golkar dengan partai lain dipastikan baru terbuka pascapileg.

Penulis: Y Gustaman
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Golkar Belum Jalin Komunikasi dengan Parpol Lain Bahas Pilpres
Warta Kota/Henry Lopulalan
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung tengah memberikan kuliah umum di Kantor Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Jalan Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (8/11/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar mengaku belum membuka komunikasi dengan partai lain menyoal Pemilu Presiden. Saat ini, Golkar sudah menyorongkan jagonya maju sebagai calon presiden yakni Aburizal Bakrie yang tak lain Ketua Umum Golkar.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung, mengaku partainya akan memaksimalkan persiapan pemenangan Pemilu Legislatif. Dengan begitu, Golkar bisa memajukan calonnya sendiri, tinggal mencari wakilnya yang bisa mendongkrak elektabilitas Aburizal.

"Sampai saat ini belum ada komunikasi khusus dengan partai lain. Terutama komunikasi menyoal Pemilu presiden," ujar Akbar usai diskusi 'Indonesia Maju dan Bebas Korupsi,’ di Cheese Cake Factory, Jakarta, Minggu (19/1/2014).

Menurut Akbar, komunikasi dengan partai lain dipastikan baru terbuka pascapileg. Apalagi jika hasil Pileg suara Golkar tidak memungkinkan untuk mengusung capres sendiri sesuai persyaratan. Maka jalan yang ditempuh adalah membuka koalisi dengan partai lain.

Akbar tidak menampik, selama ini memang sudah ada pembicaraan siapa yang bakal menjadi pendamping Aburizal yang akrab disapa ARB atau Ical ini. Beberapa nama yang diwacanakan muncul adalah Pramono Edhie Wibowo, Mahfud MD, Soekarwo, juga Khofifah Indar Parawansa.

Untuk menyaring wakilnya nanti, Golkar tetap mengedepankan hasil survei. Berdasarkan itu, Golkar baru akan menindaklanjuti komunikasi serius untuk menentukan wakil terbaik ARB.

"Tapi sekarang ini, Ical sebagai capres. Kita ingin mengetahui persepsi publik dulu," sambungnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas