Waspadalah! Jelang Pemilu Uang Rusak Rp 105 Triliun
Rusaknya jumlah uang selama 2013 sebanyak Rp 105,3 triliun dan segera dimusnahkan dianggap sebagai hal yang kurang wajar
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Rusaknya jumlah uang selama 2013 sebanyak Rp 105,3 triliun dan segera dimusnahkan dianggap sebagai hal yang kurang wajar. Hal itu perlu diwaspadai karena saat ini menjelang penyelenggaraan Pemilu 2014.
Koordinator Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Uchok Sky Khadafi jumlah uang yang dimusnahkan angkanya cukup fantastis. Padahal tahun-tahun sebelumnya tidak sebanyak itu. "Ini perlu diwaspadai karena saat ini adalah masa-masa menjelang tahun politik, banyak hal-hal tidak wajar terjadi," kata Uchok kepada Tribunnews.com, Selasa (21/1/2014).
Uchok mengingatkan, dalam tahun politik hal-hal ilegal biasa digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk memenangkan calon mereka. Menurutnya money politic sering dilakukan oleh partai politik dan calon yang ingin menang dalam pemilu.
Menurutnya, kalaupun benar-benar uang yang rusak itu sebanyak Rp 105,3 triliun, maka harus dipastikan semuanya telah dimusnahkan. "Bank Indonesia mesti transparan. Mesti benar-benar uang yang dimusnahkan ya sebanyak itu," ujarnya.
Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Ronald Waas mengatakan, BI akan memusnahkan uang rusak sebanyak Rp 105,3 triliun selama 2013. Pemusnahannya akan dilakukan pada akhir Januari 2014 ini.
Disebutkan, uang layak yang diedarkan pada 2013 sebesar Rp 420,9 triliun atau meningkat 13,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 370,6 triliun. Pangsa uang kartal yang ada dalam khazanah perbankan sebesar 15,8 persen pada 2013, atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya 15,5 persen.