Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antara Megawati dan Joko Widodo, PDI Perjuangan Dilematis dan Tak Nyaman

kenapa hingga kini PDI Perjuangan belum juga mengumumkan calon presiden? LSIN punya analisis

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Antara Megawati dan Joko Widodo, PDI Perjuangan Dilematis dan Tak Nyaman
Warta Kota /Adhy Kelana
Kader PDI Perjuangan yang juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( kanan) mencium tangan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (ketiga kiri) usai menerima Nasi Tumpeng saat perayaan Hari Ulang Tahun Ke-41 PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan Jalan Raya Lenteng Agung 99, Jakarta, Jumat (10/1/2014). Megawati Soekarnoputri meminta kepada seluruh kader untuk fokus mengantarkan PDI Perjuangan menjadi pemenang Pemilu Legislatif 2014 atau memperoleh suara minimal 20 persen. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) punya analisis kenapa hingga kini PDI Perjuangan belum juga mengumumkan calon presiden (Capres) yang bakal mereka usung pada Pemilu mendatang.

Yasin Mohammad, Direktur Eksekutif LSIN, mengatakan PDI Perjuangan berada dalam posisi tidak nyaman dan dilematis antara mengusung Megawati atau Jokowi.

Yasin mengungkapkan, hasil survei LSIN yang dirilis pada bulan Oktober 2013 juga menunjukkan bahwa tingkat keterpilihan Jokowi sebagai Capres pilihan publik dari PDIP mencapai 35,4%, unggul atas Megawati Sukarno Putri 31,8%, Guruh Sukarno Putra 11,0%, Pramono Anung 2,5%, Puan Maharani 1,9%.

Lantas, kenapa PDIP tidak segera mendeklarasikan Jokowi sebagai Capres dari PDIP? Di setiap momen penting Megawati Sukarno Putri  selalu memberikan jawaban diplomatis jika dikejar tentang siapa Capres PDIP. Yasin menyebut, Mega menjawab secara tenang “Capres PDIP ditentukan setelah Pileg April 2014”.

"Menentukan sosok pilihan publik sangat signifikan bagi Partai PDIP, selain untuk mendongkrak elektabilitas PDIP pada Pemilu Legislatif 2014 juga untuk menyuguhkan figur pemimpin nasional yang menjadi pilihan rakyat, mengingat Presiden dipilih langsung oleh rakyat. Salah dalam menentukan dan menyodorkan sosok pemimpin nasional dari Partai PDIP kepada publik bisa berakibat fatal terhadap Partai PDIP," katanya dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (8/2/2014).

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas