Mesin Cetak Surat Suara Kemasukan Abu Erupsi Gunung Kelud
Sampai-sampai, percetakan tersebut terlambat karena abu erupsi masuk ke mesin cetak
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan percetakan surat suara terkena imbas abu erupsi Gunung Kelud yang berada di Jawa Timur. Sampai-sampai, percetakan tersebut terlambat karena abu erupsi masuk ke mesin cetak. Sehingga mengoperasionalkan lagi, mesin harus dibersihkan.
"Banyak debu masuk ke mesin cetak. Perlu waktu lima jam untuk membersihkan debu. Pagi tadi di Jawa Tengah, pekerja yang shift malam sudah berhenti, sampai harus menunggu shift pagi. Karena menunggu debu dibersihkan jadi terlambat," ujar Kepala Biro Logistik KPU, Boradi, di KPU, Jakarta, Jumat (14/2/2014) malam.
Setelah membersihkan mesin cetak yang kemasukan debu, pekerja baru bisa memproduksi pencetakan surat suara pada pukul 09.00 WIB. Bahkan, sejumlah karyawan percetakan enggak bisa masuk karena Jawa Tengah terkena debu erupsi Gunung Kelud.
Menurut Boradi, informasi percetakan surat suara yang terkendala operasinya berdasar laporan seorang Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Heri. Ia menyampaikan bahwa hal tersebut dialami percetakan khususnya yang berada di Solo, Klaten, Jawa Tengah.
Mengenai hal tersebut, KPU akan mempertimbangkan toleransi bagi percetakan surat suara yang terkendala karena mesin cetaknya kemasukan debu erupsi. Sampai saat ini, KPU masih tetap menargetkan pada 20 Maret 2014, distribusi surat suara harus sudah sampai di gedung KPU Kabupaten atau Kota.
"Harapan kita masih bisa terpenuhi pada 20 Maret. Karena kita juga belum melihat ke sana. Kalau memang sangat parah mungkin ada pertimbangan nantinya. Toh yang akan mundur untuk logistik di Pulau Jawa," terangnya.
Pasalnya, kata Boradi, sejauh ini surat suara untuk luar Jawa, seperti Kalimantan Timur sudah didistribusikan separuhnya. Begitu juga surat suara untuk Maluku, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, meski belum 100 persen.
Kalau dampak erupsi Gunung Merapi membuat pencetakan surat suara berdampak pada distribusi sampai akhir Maret, Boradi memberikan kesempatan meminjam mesin cetak.
"Karena enggak mungkin kita menunggu. Mereka harus sewa mesin di lokasi. Tapi pinjam mesin harus ada ijin dari KPU. Pada 2009 pernah kejadian," katanya lagi.
Dalam pengadaan logistik Pemilu 2014, KPU membuka lelang 21 paket pengadaan jasa pencetakan dan distribusi logistik meliputi surat suara, tinta, sidik jari, dan alat bantu tuna netra.
Pemenang lelang 15 paket pencetakan dan distribusi surat suara yaitu PT Macananjaya Cemerlang, PT Granesia, PT Pura Barutama (2 paket), PT Gramedia, PT Temprint (2 paket), PT International Media Web Printing, PT Balai Pustaka Persero, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, PT Temprina Media Grafika (2 paket), CV Arya Duta, dan CV Titian Ilmu.
Tender pencetakan surat suara dan pendistribusiannya menggunakan pagu anggaran Rp 841.167.728.000 dengan total Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp 345.098.567.836. Sehingga KPU menghemat anggaran APBN Rp 415.021.008.880.