Survei Cirus: Siapa Pun Cawapresnya, Jokowi Bisa Menangkan Pilpres
Siapa pun sosok yang menjadi duetnya, Jokowi diprediksi bakal mampu memenangkan pemilihan presiden.
Penulis: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa pun sosok yang menjadi duetnya, Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo, diprediksi bakal mampu melenggang sebagai jawara seandainya maju dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014.
Hal tersebut, merupakan hasil survei yang digelar Cirus Surveyors Group.
Direktur Eksekutif Cirus Surveyors Group Andrinof A Chaniago mengatakan, tingkat popularitas Jokowi masih jauh mengungguli sejumlah kandidat bakal calon presiden lainnya.
"Walaupun Jokowi diduetkan dengan kandidat cawapres paling lemah sekali pun, dia tetap bakal memenangkan pemilu. Itu kalau dia jadi dicalonkan oleh PDI Perjuangan," kata Andrinof Chaniago, saat merilis hasil survei di Komplek Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (8/3/2014).
Cirus, kata dia, menyurvei popularitas Jokowi yang disimulasikan berduet dengan sejumlah tokoh nasional.
Simulasi pertama, Jokowi diduetkan dengan Puan Maharani. Hasilnya, keduanya menjadi pilihan dari 38,5 persen dari 2.200 responden yang berusia minimal 17 tahun.
Selanjutnya, Cirus menyandingkan Jokowi dengan Muhammad Jusuf Kalla. Dalam simulasi itu, keduanya masih dipilih oleh 52,8 persen responden.
"Kami juga menduetkan Jokowi dengan Mahfud MD. Hasilnya, mereka dipilih oleh 47,6 persen responden," tutur Andrinof yang juga akademisi Universitas Indonesia tersebut.
Kemudian, Cirug juga memasang Jokowi bersama Agus Marto sebagai cawapresnya. Lagi-lagi, pasangan tersebut mampu meraup suara mayoritas, yakni 43,5 persen dari total responden.
Terakhir, Jokowi disandingkan bersama Hatta Rajasa yang juga mampu meraup suara mayoritas, yakni 44,7 persen responden.
Untuk diketahui, Survei Cirus Surveyor Group dilakukan terhadap 2200 responden yang telah berumur 17 tahun ke atas atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.
Ribuan responden tersebut, dipilih secara acak dari 220 desa/kelurahan di 33 provinsi pada 20-26 Februari 2014.
"Sedangkan margin error kurang lebih 2 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen. Perbandingan responden yang berada di desa dan kota 57 persen berbanding 43 persen," tandas Andrinof.