Pemilu Rasional Hanya Terdiri Dua atau Tiga Partai
Menurutnya, hal itu terlihat dari banyaknya partai politik peserta pemilihan umum
Penulis: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk menilai sistem politik di Indonesia tidak rasional. Menurutnya, hal itu terlihat dari banyaknya partai politik peserta pemilihan umum dan juga diikuti oleh banyaknya calon anggota legislatif yang terdaftar.
"Gimana orang bisa memilih jika disodorkan misalnya 70 nama Caleg. Pemilu itu yang rasional hanya dua atau tiga partai," kata Hamdi di kantor Indo Barometer, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (12/3/2014).
Hamdi menuturkan, dalam keadaan sistem yang irasional itu yang terjadi adalah prinsip acak yang tidak mementingkan kualitas dari Caleg yang akan dipilih. Menurutnya, orang yang terpilih akan sekenanya saja.
"Harusnya para Caleg itu dikupas habis dalam debat yang disaksikan oleh rakyat," ucapnya.
Hamdi mengatakan, jika masyarakat tidak mengetahui kualitas Caleg yang akan bertarung memperebutkan kursi parlemen, maka yang ada hanyalah memilih dengan prinsip apa yang ada ditempat dan prinsip yang menonjol.
"Itu yang menjangkiti Pileg kita. Itu harus diubah," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.