FX Rudyatmo: Jokowi Jadi Capres Adalah Bukti Perubahan Kultur Politik PDIP
Pemberian mandat Jokowi sebagai capres, dinilai sebagai bukti terjadi reformasi kultur politik internal PDIP.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemberian mandat kepada Joko "Jokowi" Widodo sebagai calon presiden, dinilai sebagai bukti terjadi reformasi kultur politik internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Hal tersebut, diutarakan mantan "deputi" sekaligus suksesor Jokowi sebagai Wali Kota Solo, Fransiskus Xaverius Rudyatmo.
"Saya juga sebagai kader PDIP menilai, pemberian mandat kepada Jokowi ini menandakan perubahan kultur politik partai, yakni siapa pun kader yang berbakat, meski masih muda, harus ditampilkan sebagai pemimpin," kata Rudyatmo yang juga Ketua DPC PDIP Solo ini kepada Tribunnews.com, Jumat (14/3/2014).
Ia mengatakan, banyak kalangan menilai PDIP kerap menunjukkan budaya politik yang mengandalkan tokoh trah atau garis keturunan Soekarno.
"Harus diluruskan, bahwa PDIP menilai ada dua trah Bung Karno. Pertama, anak biologis Bung Karno seperti Ibu Mega. Tapi ada juga anak ideologis beliau, seperti para kader termasuk Jokowi," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, di Jakarta, Joko Widodo menyanggupi perintah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri untuk maju menjadi calon presiden RI pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.
"Saya telah mendapatkan mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menjadi capres dari PDI Perjuangan," kata Jokowi saat melakukan blusukan di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara, Jumat.
"Dengan mengucap bismillah, saya siap melaksanakan," kata Jokowi lagi, sekitar pukul 14.49 WIB.
Kemudian, Jokowi mencium bendera Merah Putih yang ada di belakangnya.