AMM Dorong Pemuda NU untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi
Keterlibatan generasi muda dalam proses transisi demokrasi harus mempertimbangkan prinsip peralihan kekuasaan secara damai.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demokrasi Indonesia dinilai sedang di persimpangan jalan dan menghadapi tantangan besar dalam memuluskan proses alih generasi. Pemuda tidak bisa lari dari tanggung jawab mengemban tugas menyukseskan agenda alih generasi yang sedang disongsong.
Keterlibatan generasi muda dalam proses transisi demokrasi harus mempertimbangkan prinsip peralihan kekuasaan secara damai. Demikian disampaikan oleh Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat Ali Masykur Musa saat silaturahim dengan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Kalimantan Barat di Pontianak, Rabu (19/3/2014).
Menurut Cak Ali, panggilan akrabnya, bangsa Indonesia telah melewati critical moment dalam proses berdemokrasi. Kita tidak mungkin kembali berbicara tentang Indonesia yang rapuh. Kesadaran akan nilai-nilai pluralisme dalam bingkai kebhinekaan harus menjadi dasar menyukseskan pesta demokrasi dengan damai.
“Para pemuda harus memikirkan langkah-langkah cerdas dan inovatif dalam menyongsong era baru demokrasi Indonesia. Yang tak kalah penting, langkah-langkah yang mengedepankan kualitas dan prinsip peralihan kekuasaan secara damai harus bersama-sama kita jaga,” terang Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) ini.
Sejak reformasi 1998, agenda ”demokratisasi” kini memasuki usia akil balig (15 tahun). Menurut mantan Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PB PMII) 1991-1994 ini, kedewasaan politik Indonesia saat ini sedang diuji daya tahannya.
Ibarat menggali sumur untuk mencari air jernih, katanya, Indonesia baru menggali sampai 15 meter saja. Air yang diperoleh pun masih banyak keruhnya. Karena itu harus terus mengupayakan kualitas kejernihan demokrasi yang bagus.
“Kita patut mengapresiasi segala upaya untuk mengakselerasi tingkat kualitas demokrasi saat ini. Yang perlu diwaspadai adalah munculnya sikap apatis dan skeptis dari kalangan muda terhadap proses politik demokrasi. Para pemuda khususnya pemuda-pemuda NU harus ikut serta secara aktif tingkatkan kualitas demokrasi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Cak Ali juga mengingatkan bahwa jalan setapak demokrasi Indonesia masih panjang. Cita-cita menjadi negara demokrasi yang kuat dan disegani masih harus terus diperjuangkan.
“Proses alih generasi juga bermakna transformatif yang membutuhkan keringat dan pengorbanan para pemuda. Bila kaum muda masa kini acuh tak acuh dan cenderung menyumpah serapahi politik demokrasi, enggan berpartisipasi, maka kita akan semakin susah bermimpi akan Indonesia yang Adil, Makmur, dan ber-Martabat,” tandas pria yang juga mengemban amanah sebagai Anggota Badan Pemeriksa Keuangan ini.