Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua MPR: Sistem Pemilu Saat Ini Buat Orang Pintar Tidak Terpilih

Ketua MPR Sidharto Danusubroto mengakui tidak sependapat dengan adanya sistem pemilu proporsional terbuka pada saat ini

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ketua MPR: Sistem Pemilu Saat Ini Buat Orang Pintar Tidak Terpilih
Tribunnews.com
Sidharto Danusubroto 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua MPR Sidharto Danusubroto mengakui tidak sependapat dengan adanya sistem pemilu proporsional terbuka pada saat ini. Sebab, hal itu membuat tokoh-tokoh berkualitas kehilangan kesempatan untuk menjadi legislator.

"Semenjak 2009, saya banyak kehilangan orang pintar karena modal cekak tidak terpilih, sebab untuk terpilih membutuhkan biaya besar," kata Sidharto dalam diskusi DPD "Ragam Gaya Calon Senator" di Gedung DPD, Jakarta, Rabu (26/3/2014).

Politisi PDIP itupun menceritakan alasannya tidak maju lagi sebagai anggota DPR pada Pemilu 2014. Sidharto kini maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari daerah pemilihan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Diketahui, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tetap meminta Sidharto berada dalam dunia politik. Namun, Mega menyampaikan pendapat bila Sidharto maju sebagai calon legislatif maka politisi muda tidak akan berkesempatan masuk Senayan. Sebab, Sidharto sudah dipastikan akan terpilih kembali pada pemilu saat ini.

"Akhirnya saya pindah dapil dan tidak bersaing dengan internal,  bersaing dengan internal menyakitkan tidak baik dengan politik," kata Sidharto.

Apalagi, kata Ajudan Bung Karno itu, pemilihan umum melalui sistem suara terbanyak. Sementara tingkat pendidikan masyarakat masih rendah. Selain itu pendapatan rakyat juga rendah.

Berita Rekomendasi

Menurutnya untuk demokrasi yang baik dengan sistem proporsional terbuka, rata-rata tingkat pendidikan masyarakat yakni SMU sementara pendapatan rakyat sekitar 10.000 US Dollar.

"Nah kalau mau sistem itu dipakai, kita harus menunggu empat sampai lima pemilihan legislatif. Sebab kondisi saat ini kelas menengah belum kuat, perut masih lapar, yang terpilih ya modal kuat," tuturnya.

Sidharto kembali menyayangkan rekan-rekannya yang tidak dapat masuk ke Senayan karena modal terbatas. Padahal tugas anggota dewan sangat berat antara lain mengawasi jalannya pemerintahan dan menyusun anggaran. "Itu tidak mudah. Sekarang banyak orang pendiam. Padahal parlemen berarti harus bicara," katanya.

Menurut Sidharto, calon legislatif harus mengikuti pengkaderan yang cukup serta menguasai masalah. "Jangan ketika terpilih baru belajar. Jadi anggota dewan juga harus siap berbicara," ujar Sidharto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas