Sukmadji Indro Tjahjono Kawal Pemilu agar Tak Terjadi Kecurangan
Tokoh pergerakan mahasiswa ITB Bandung 1978 Sukmadji Indro Tjahjono menjadi Panglima Barisan Keamanan Aspirasi Rakyat (Bakar) Kecurangan Pemilu
Editor: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh pergerakan mahasiswa ITB Bandung 1978 Sukmadji Indro Tjahjono menjadi Panglima Barisan Keamanan Aspirasi Rakyat (Bakar) Kecurangan Pemilu. Wakil Panglima adalah Irfan Riza, tokoh pemuda Nahdlatul Ulama (NU).
Kesepakatan diambil di markas Barisan Relawan Jokowi Presien (Bara JP), Sabtu (29/3/2014) subuh. "Ini adalah aspirasi rakyat, suara harus dikawal, jangan sampai diambil pencuri," tegas Wakil Panglima, Irfan Riza.
Di semua propinsi, Bakar akan dipimpin Panglima Daerah Aspirasi Masyarakat, disingkat Pangdam. "Kalau hari gini masih mau curang, sekalian berhadapan dengan Bakar, jadi bibit-bibit curang harus dibakar sejak awal," jelas Indro.
Diadili di jaman Soeharto, Indro menulis pledoi berjudul "Indonesia di bawah Sepatu Lars," kemudian menjadi buku terkenal, merupakan rujukan penting tentang politik militer pada jaman itu.
Indro mengatakan, Bakar Kecurangan Pemilu akan diisi sejumlah Wakil Panglima, representasi masyarakat yang mendambakan Pemilu bersih. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), harus dikasi kekuatan moral untuk bertindak tegas.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi lembaga yang akan disoroti Bakar secara kritis, karena dalam dua Pemilu terakhir, KPU diduga tidak netral, berpihak pada kekuatan tertentu, bahkan merekayasa hasil perhitungan suara Pemilu melalui informasi teknologi (IT).
"Berbagai kalangan akan kami ajak dalam Bakar. Kita bukan mendukung partai tertentu, tetapi mengawal aspirasi rakyat. Kita harus menghormati keputusan rakyat, sehingga jangan sampai ada tikus-tikus pencuri suara," tegasnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.