Kristiadi: PDI Perjuangan Harus Belajar dari Pengalaman
Ketika Megawati Soekarnoputri menjadi presiden kala itu, PDIP belum mampu meyakinkan dukungan masyarakat kepadanya
Penulis: Y Gustaman
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik senior Center for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi mengungkapkan PDI Perjuangan harus belajar dari pengalaman kelak jika menjadi pemenang dalam Pemilu 2014.
Menurutnya, PDI Perjuangan menjadi pemenang dalam Pemilu 1999 lalu. Namun, ketika Megawati Soekarnoputri menjadi presiden kala itu, PDI Perjuangan belum mampu meyakinkan dukungan masyarakat kepadanya.
"Justeru saat PDI Perjuangan berkuasa, perolehannya turun 10 persen. Karenanya nanti PDI Perjuangan harus belajar berkuasa dan memanfaatkan kekuasaannya," ungkap Kristiadi dalam diskusi di CSIS, Jakarta, Senin (31/3/2014).
Kristiadi menilai, saat ini PDI Perjuangan membuktikan bahwa dalam sejumlah survei mendapat banyak dukungan masyarakat. Dalam 15 tahun terakhir ketika memilih menjadi oposisi, menjadi sadar diri mengkonsolidasikan kader dan kebijakannya.
"PDI Perjuangan bisa mengubah musibah menjadi berkah. Pengalaman 15 tahun terakhir ini, kalau PDI Perjuangan ditekan secara politik dan dimarjinalkan malah hebat. Perolehan hasil Pemilu 1999 mirip dengan survei CSIS pada Maret 2014 ini," katanya lagi.
Peneliti CSIS, Tobias Basuki, menambahkan, ada kemungkinan perolehan suara PDI Perjuangan dalam Pemilu Legislatif 2014 menjadi yang tertinggi dibanding partai peserta lainnya. Efek pencalonan presiden Joko Widodo salah satunya.
"Bila situasi tak berubah, dengan Jokowi sebagai calon presidennya, PDI Perjuangan akan mampu melampaui syarat pencalonan sebesar 25 persen suara dalam Pemilu Legislatif 9 April nanti," ungkap Tobias.
Dengan begitu, sambung Tobias, PDI Perjuangan bisa mengajukan capresnya sendiri karena syarat pencalonan sudah melampaui 25 persen. Artinya, salah satu batu loncatan dalam konsolidasi demokrasi partai politik yang dilakukan PDI Perjuangan tercapai.
Karena, untuk pertama kalinya sejak pemilu demokratis pertama di era reformasi 1999, PDI Perjuangan sebagai sebuah partai yang pernah berkuasa kemudian menjadi oposisi selama 10 tahun, lalu diprediksi berkuasa melalui pemilu, bukan lewat akrobat politik.
"Apabila PDI Perjuangan menangkan Pemilu 2014, ini menjadi sinyal kuat kepada semua partai lain dan aktor politik bahwa yang utama dalam demokrasi adalah konsistensi dan kepercayaan kepada cara-cara elektoral," terangnya.