2014 Adalah Tahun Perempuan
Meningkatkan partisipasi perempuan dalam dunia politik tanpa melupakan kodrat sebagai seorang ibu merupakan tantangan
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meningkatkan partisipasi perempuan dalam dunia politik tanpa melupakan kodrat sebagai seorang ibu merupakan tantangan tersendiri. Menurut Hayu Lusianawati, tokoh Perempuan Jawa Tengah, sebagai orangtua tunggal ia bangga mampu melakukan hal tersebut.
Namun demikian, wanita Indonesia menurut penilaian Hayu, sudah sangat jauh lebih maju dengan adanya kuota 30 persen perempuan yang diberikan kesempatan bersuara sebagai wakil rakyat di Senayan.
Hayu menyebutkan, secara intelektual dan secara kapasitas, wanita Indonesia sudah sangat banyak yang bagus. Hanya saja, katanya, wanita masih kurang fokus membicarakan masalah-masalah wanita secara global.
"Saya sendiri lebih konsentrasi dengan masalah reproduksi perempuan, pemberdayaan perempuan secara politik, ekonomi, dan pendidikan," kata Hayu dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, Senin (7/4/2014).
Hayu yang saat ini sedang menyelesaikan Studi S3 di Sekolah Pasca Sarjana, Program Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta itu mengatakan, masalah wanita yang kini sedang membutuhkan konsentrasi khusus adalah masih banyak ibu melahirkan yang kurang penanganan, gizi buruk, kanker rahim, ibu menyusui, dan masih banyak lagi terkait pemberdayaan perempuan yang harus terus menerus diperjuangkan.
"Sekarang ini jarang sekali wakil wanita yang khusus memperjuangkan kaumnya sendiri di DPR. Keberpihakan mereka sangat kurang terhadap wanita," katanya.