Pemilu Jadi Ajang Cari Kerja untuk Caleg
Hamdi Muluk menyebutkan, akibat banyaknya caleg bikin bingung calon pemilih
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ribuan orang berebut duduk menjadi wakil rakyat dalam pemilu legislatif pada 9 April mendatang. Untuk merebut hati pemilih, berbagai cara pun dilakukan.
Psikolog Politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk menyebutkan, akibatnya calon pemilih dibuat bingung dengan banyaknya calon anggota legislatif (caleg).
Menurutnya, Pileg membuat inspirasi bagi banyak orang untuk menjadi job seeker atau pencari pekerjaan.
"Di situ banyak muncul inspirasi, ooh ini (Pileg) jadi lapangan pekerjaan. Kenapa? Karena ini tersedia begitu luas. Lihat saja ada sekitar 90 nama ini kan (calegnya), ini kan jadi kayak lapangan pekerjaan. Ini kan ngawur, sistemnya kacau," kata Hamdi dalam acara peluncuran buku 'Personal Branding' karya, Dewi Haroen, di Toko Buku Gramedia Matraman, Minggu (6/4/2014).
Lebih lanjut dikatakan Hamdi, banyaknya caleg pada Pemilu 2014 membuat masyarakat bingung untuk menentukan pilihannya. Ditambah, caleg tersebut belum dikenal, baik secara pribadi, visi, dan misinya.
"Dari segi pengambilan keputusan, itu sulit. Misal Anda saya kasih mobil 5 merek, itu kan pasti pusing setengah mati memilihnya," kata Hamdi.
Dengan begitu banyaknya pilihan yang membuat bingung, lanjut Hamdi, alhasil masyarakat hanya berpedoman dengan partai politik. Sebab, secara psikologi masyarakat lebih mudah mengingat parpol ketimbang sosok.
"Paling gampang bagi pemilih itu mereka akan berpedoman pada partai," lanjutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.