JSI: Kemenangan PDIP Tidak Dipengaruhi Efek Jokowi
JSI menilai kemenangan PDIP tidak dipengaruhi popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaringan Suara Indonesia (JSI) merilis hitung cepat sementara partai peserta pemilu legislatif 2014. Hasilnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) unggul di peringkat teratas.
Namun, JSI menilai kemenangan ini tidak dipengaruhi popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Jokowi tidak mampu meningkatkan elektabilitas partai di Pemilu Legislatif 2014. Figur Jokowi ternyata tidak berpengaruh besar untuk meningkatkan elektabilitas partai karena publik bisa menilai memilih partai atau figur presiden," kata Wakil Direktur JSI Fajar S Tamin dalam keterangan pers, Rabu (9/4/2014).
Fajar melihat sosok bakal calon presiden yang diusung partai kecil kemungkinan meningkatkan elektabilitas partai politik. Menurutnya, posisi kader dan mesin partai menentukan pilihan masyarakat kepada partai.
"Efek popularitas Jokowi tidak signifikan meningkatkan partai, misalnya di Jawa Tengah yang baru Pilkada lebih didorong mesin partai bukan sosok Jokowi," katanya.
Fajar mengungkapkan mesin partai PDIP bergerak maksimal sehingga mampu meraih suara pertama dalam Pemilu 2014. Selain itu menurut dia, kader partai juga bergerak maksimal dan efektif dalam menggaet pemilih di tingkat akar rumput.
"Misalnya di Jawa Tengah, kader di tingkat akar rumput bergerak sehingga meningkatkan suara partai secara signifikan bukan berdasarkan faktor ketokohan," ujarnya.
Sebelumnya, JSI memprediksi PDIP menjadi pemenang Pemilu 2014 berdasarkan hasil hitung cepat lembaga itu dengan meraih dukungan sebesar 18,95 persen.
"Berdasarkan hitung cepat kami pada pukul 17.20 WIB, suara PDIP sebesar 18,95 persen dan kami memprediksi partai tersebut menjadi pemenang Pemilu 2014," kata Fajar.
Posisi kedua ditempati Partai Golkar dengan 15,8 persen, dan posisi ketiga adalah Partai Gerindra dengan 11,49 persen. Fajar mengatakan komposisi tiga besar partai itu kemungkinan besar tidak akan berubah melihat data yang masuk.
"Jumlah data yang masuk adalah 70,25 persen dari 1405 Tempat Pemungutan Suara dari 2.000 TPS di seluruh pulau sehingga tidak akan berubah signifikan," ujarnya.
Sedangkan, PKB meraih 9,94 persen, Partai Demokrat 9,42 persen, PAN 7,63 persen, dan Nasdem 6,4 persen. Selain itu, PPP mendapat 6,37 persen, PKS 6,36 persen, Partai Hanura 5,15 persen, PBB 1,48 persen, dan PKPI 1,02 persen.