Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PDIP Tak Maksimal Sosialisasikan Jokowi

Kecilnya efek elektabilitas Jokowi terhadap raihan suara PDIP dianggap sebagai bentuk kurang maksimalnya menyosialisasikan figur Jokowi.

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Sanusi
zoom-in PDIP Tak Maksimal Sosialisasikan Jokowi
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Gubernur DKI Jakarta yang juga Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo atau Jokowi (kiri) bersama istrinya, Iriana Joko Widodo menunjukkan surat suara yang telah mereka coblos saat menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 27, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2014). Jokowi yang mendapat nomor urut 116 langsung mencoblos pilihannya. Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS tersebut berjumlah 430 orang yang terdiri dari 208 laki-laki dan 222 perempuan. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kecilnya efek elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) terhadap raihan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pemilu Legislatif 2014 dianggap sebagai bentuk kurang maksimalnya partai itu menyosialisasikan figur Jokowi.

"Iklan-iklan PDIP seharusnya menonjolkan Capres, bukan Ketua Umum atau Ketua Bappilu," tegas Ari Junaedi, Pengajar Ilmu Politik dari Universitas Indonesia, Rabu (9/4/2014).

"Ibarat film, yang harus ditonjolkan aktor utama, bukan figuran apalagi tukang rias," kata Ari.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, menambahkan sebenarnya ada kenaikan elektabilitas Jokowi pascadeklarasi. "Tapi yang kita lihat setelah 14 Maret iklan masih diwarnai sosok Puan dan bukan sosok yang dijadikan elektoral," kata Yunarto Wijaya.

Selain itu kampanye yang dilakukan PDIP juga terbelah menjadi dua, yakni kampanye yang dilakukan Jokowi dan "Indonesia Hebat" yang digaungkan Puan Maharani.

"Yang akhirnya muncul adalah gerakan setengah hati mencapreskan Jokowi, ini yang menyebabkan kenaikan elektoralnya tidak signifikan," kata Yunarto.

"Jadi Jokowi effect ini malah mengalami kendala di internalnya sendiri, dibatasi dalam kalangan internalnya sendiri, itu problem," pungkasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas