Narapidana Pondok Bambu Kebanyakan Cuma Coblos Partai
Banyak warga binaan Rumah Tahanan Pondok Bambu mengaku tak mengenal calon legislatif yang berlaga dalam Pemilu 2014 ini.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak warga binaan Rumah Tahanan Pondok Bambu mengaku tak mengenal calon legislatif yang berlaga dalam Pemilu 2014 ini. Padahal Komisi Pemilihan Umum Kota Jakarta Timur, sudah melakukan sosialisasi di rutan khusus wanita tersebut.
"Bingung mau milih siapa. Nggak ada yang kenal," kata seorang warga binaan berinisial Pi (36), Rabu (9/4/2014) kemarin.
Pi yang divonis empat tahun penjara atas kasus narkoba ini mengaku tak mengenal para caleg karena warga Jakarta Pusat. Sementara yang terpampang di papan pengumuman hanya terdapat caleg dari Jakarta Timur.
"Saya kan warga Johar kalau caleg Jakarta Pusat mungkin ada yang saya kenal," katanya.
Walapun tak mengenal caleg yang akan dipilih, Pi menegaskan akan tetap menggunakan hak pilih. Dikatakan, sebagai warga negara, satu suara darinya akan menentukan nasib bangsa dalam lima tahun mendatang.
"Nggak akan golput. Saya warga negara yang baik, walaupun statusnya melanggar hukum," kata Pi yang sudah menjalani masa hukuman selama dua tahun.
Dalam Pileg 2014 ini, sebanyak 1.011 warga binaan Rutan Pondok Bambu terdaftar sebagai pemilih. Mereka terdaftar di tiga TPS yang disediakan, yakni TPS 113, TPS 114, dan TPS 115. Jumlah daftar pemilih itu lebih sedikit dibanding jumlah tahanan yang mendekam di Rutan khusus perempuan ini.