Peneliti LIPI: Hasil Quick Count Jadi Peringatan untuk Parpol
hasil hitung cepat (quick count) suara pemilihan umum legislatif tak hanya memberikan nilai positif bagi partai politik.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof Ikrar Nusa Bhakti, mengatakan hasil hitung cepat (quick count) suara pemilihan umum legislatif tak hanya memberikan nilai positif bagi partai politik. Menurutnya, hasil quick count justru dapat menjadi peringatan untuk parpol.
"Hasilnya (quick count) memang cukup mengejutkan. Namun, hasil ini juga merupakan peringatan bagi parpol," kata prof Ikrar di Gedung LIPI, Jakarta Selatan, Kamis (10/4/2014).
Ikrar menuturkan, meski Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meraih hasil baik dalam hitung cepat suara, namun itu belum menjamin PDIP menang di Pilpres. Menurutnya, suara yang ditargetkan PDIP pun tidak tercapai.
"PDIP harus terbuka matanya. Harus luwes membangun koalisi yang manis," tuturnya.
Ikrar mengatakan, partai politik yang harus introspeksi terhadap hasil quick count adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menurutnya, suara yang diperoleh PKS dibanding dengan hasil pileg 2009 sangat jauh berbeda.
"Peringatan untuk PKS adalah harus membuktkan partainya bersih dan putih. Janji itu harus dijalankan dengan baik," tuturnya.
Lebih jauh Ikrar mengatakan, hasil quick count juga peringatan bagi Partai Demokrat. Perolehan suara Demokrat turun 50 persen lebih dari perolehan suara pemilu 2009 lalu.
"Demokrat suaranya turun sangat banyak. Pemilu 2009 bisa dapat 20 persen, kini hanya di bawah 10 persen," ucapnya.