Poros Tengah Jilid Dua Sulit Terwujud karena Ego Partai
partai islam lebih memperhatikan partai nasionalis mana yang menang dari pada menyatukan partai Islam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik LIPI, Ikrar Nusa Bhakti mengatakan poros tengah jilid dua sulit terwujud karena para pemimpin partainya memiliki ego yang sangat tinggi.
"Egonya pada tinggi, ketika koalisi Anis Matta tidak mau jadi nomor dua, Suryadharma Ali, dan Cak Imin mau nomor satu" ujar Ikrar dalam diskusi di LIPI Kamis (9/4/2014).
Hal yang berbeda terjadi sewaktu almarhum Abdurahman Wahid menjadi presiden egoisme belum begitu tinggi sehingga masih ada tempat untuk kompromi.
Lebih lanjut Ikrar mengatakan partai islam lebih memperhatikan partai nasionalis mana yang menang dari pada menyatukan partai Islam.
Sehingga untuk pemilu kali ini partai Islam hanya akan menjadi pengikut partai nasionalis.
Untuk diketahui, Quick count Pemilu 2014 memunculkan PDIP sebagai pemenang Pemilu 2014, diikuti Golkar sebagai runner up dan Gerindra di urutan ketiga. Ketiga parpol tersebut disebut-sebut berpeluang memimpin koalisi untuk Pilpres 2014.
Paling mengejutkan adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan partai NasDem yang perolehan suaranya di hitung cepat cukup besar kenaikannya. (Taufik Ismail)