Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Ragukan Konsep Jokowi Bangun Indonesia

Hal tersebut merujuk pada jawaban Jokowi yang selalu menjawab 'ndak mikir' atau 'tanya ke ibu Mega' ketika ditanya oleh media.

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Pengamat Ragukan Konsep Jokowi Bangun Indonesia
Tribunnews/Herudin
Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara jumpa pers posko relawan Pro Jokowi (Projo) di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2014). Selain bertemu dengan relawan pemenangan, Jokowi juga meresmikan Rumah Jokowi. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo alias Jokowi, dinilai tak memiliki konsep untuk membangun Indonesia dan hanya mengandalkan popularitas. Hal tersebut merujuk pada jawaban Jokowi yang selalu menjawab 'ndak mikir' atau 'tanya ke ibu Mega' ketika ditanya oleh media.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Herdi Sahrasad, menyatakan jangan sampai pemilu Presiden 2014 menjadi kontes badutan. Sebab, tak adanya visi misi dan konsep yang jelas untuk membangun Indonesia.

"Jokowi konsepnya apa? Visi misi enggak jelas, artikulasinya juga lemah. Jawabannya selalu ndak mikir, enggak tahu. Mendengarkan pandangan Jokowi, jawabannya tidak jelas, tidak konsepsional, tidak visioner," cetus Herdi dalam diskusi di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (13/4/2014).

Herdi pun membeberkan pengalaman wartawan dari media asing yang mewawancarai Jokowi. Menurutnya, wartawan media asing juga beranggapan sama bahwa Jokowi tidak mempunyai konsep. Sebab, setiap ditanya jawabannya, Jokowi selalu tidak tahu.

"Jawabannya I don't think, I don't know. Wartawan senior dari Eropa bilang I don't trust him anymore. Mungkin juga bahasa Inggrisnya Jokowi lemah," tuturnya.

"Kita harus dorong pilpres ini supaya munculkan capres-cawapres yang kredibel. Memuat visi misi jelas, dan terhindar politik dagang sapi," tandasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas