PKB: Koalisi Transaksional Tidak Efektif
Koalisi tersebut harus membahas tantangan besar dalam membangun pemerintahan yang bersih dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muamir Muin Syam mengatakan, format koalisi yang tengah digagas beberapa partai politik hendaknya tetaplah mendasarkan pada tujuan luhur berbangsa-bernegara.
Menurutnya, koalisi tersebut harus membahas tantangan besar dalam membangun pemerintahan yang bersih dan bertujuan menigkatkan kesejahteraan rakyat.
"Tinggal diformulasikan pada format bangunan koalisi yang kualitatif, yang sungguh-sungguh mencerminkan kekuatan nasional untuk menghadapi beban-beban bangsa kedepan," kata Muamir dalam keterangannya, Jumat (18/4/2014).
Muamir menuturkan, format koalisi yang mendasarkan pada pola transaksi dan kuantitatif yang hanya kompromi atau bagi-bagi kursi harus dihindari. Menurutnya, pemerintahan yang akan terbentuk akibat bagi-bagi kursi tidak akan efektif.
"Karena pemerintahan yang dibangun dengan pola kuantitatif atau transaksional seperti itu terbukti tidak efektif dan cenderung memasung," tuturnya.
Lebih jauh, Muamir mengatakan, saat ini saatnya memperbaiki pola lama yang tidak baik dan harus berani mengambil langkah yang diyakini lebih baik, demi negara dan bangsa. "Baju partai boleh berbeda-beda, tapi tujuan haruslah sama, diabdikan semata demi rakyat, negara, dan bangsa," ujarnya.
Muamir menjelaskan, lonjakan suara PKB pada pemilu 2014 ini adalah amanah dan harapan besar khususnya dari kalangan kultural NU yang sebelum pemilu bertekad untuk memperkokoh PKB demi bangsa dan negara. Dia menambahkan, pesan untuk memperkokoh kelembagaan politik, nasionalisme dan spiritualisme kebangsaan harus diwujudkan pada format pemerintahan mendatang.
"Hal ini sesuai dengan pesan Gus Dur, bahwa PKB harus diperkuat karena sangat penting maknanya bagi kehidupan kebangsaan kita, terutama dimasa mendatang," ucapnya.