Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Mungkin Partai Islam Digabungkan Jadi Satu

Dekan FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Bahtiar Effendy pesimis partai-partai Islam membentuk koalisi.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tak Mungkin Partai Islam Digabungkan Jadi Satu
NET
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dekan FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Bahtiar Effendy pesimis partai-partai Islam membentuk koalisi. Menurutnya, penggabungan partai Islam menjadi satu suara sulit dilakukan.

"Persatuan partai Islam membentuk koalisi yang hanya menjadi satu partai tidak mungkin. Dulu ada partai Masyumi dulu yang satu-satunya partai Islam pun akhirnya terpecah," kata Bahtiar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (19/4/2014).

Bahtiar menuturkan, suara 30 persen yang diraih oleh partai-partai Islam itu harus diperhitungkan dan diupayakan agar tidak sia-sia. Menurutnya, jika suara partai-partai tidak diupayakan dan disatukan maka sulit untuk menciptakan koalisi partai Islam.

"Karena partai Islam anggap suaranya sangat penting, maka suara 30 persen itu harus diupayakan. Ini tidak mudah karena belum pernah dilakukan secara sungguh-sungguh," tuturnya.

Lebih jauh, Bahtiar menambahkan, pada saat zaman Soekarno pun belum pernah terjadi koalisi partai Islam. Menurutnya, terjadinya koalisi partai Islam pada 1999 karena kebutuhan sejarah dan bukan karena kecelakaan yang secara kebetulan terjadi.

"Dulu pun koalisi partai Islam karena manuver dari Hamzah Haz. Bukan Amien Rais yang manuver," tandasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas