Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gowa Paling Telat Masukkan Rekap ke KPU Sulsel

Gowa lagi-lagi paling terakhir memasukkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2014 ke KPU Sulsel

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Gowa Paling Telat Masukkan Rekap ke KPU Sulsel
Tribunnews/Herudin
Panitia memulai proses rekapitulasi suara saat Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tingkat Provinsi 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Gowa lagi-lagi paling terakhir memasukkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2014 ke KPU Sulsel. Hingga Rabu (23/4/2014) malam, rekap dari KPU Gowa belum tiba di Hotel Clarion, Jl AP Pettarani, Makassar, tempat KPU Sulsel menggelar rekap provinsi.

Padahal jarak dari Kantor KPU Gowa ke Hotel Clarion hanya sekitar enam kilometer. Pleno rekapitulasi suara tingkat KPU Sulsel pun molor ke hari ketiga.

Selain Gowa, KPU Sulsel juga masih menunggu rekap dari Palopo. Hanya saja, rekap KPU Palopo dipastikan sudah dalam perjalanan ke Makassar, sementara Gowa belum dipastikan kapan selesainya.

"Kotak dari Palopo sementara dalam perjalanan, kalau Gowa memang masih dihitung di kabupaten," ujar anggota KPU Sulsel Misna Attas, tadi malam.

Mantan Ketua KPU Makassar itu mengaku menerima laporan bahwa ada dua kecamatan di Gowa yang kotaknya harus dibuka dan dilakukan hitung ulang karena ditengarai terjadi kecurangan.

Penelusuran Tribun dan sejumlah laporan serta bocoran sejumlah pihak, sedikitnya ada 25 masalah yang terjadi di Gowa pra dan pasca pemungutan suara pemilu kali ini.

Dua kecamatan yang paling banyak menciptakan masalah adalah Bontonompo dan Sombaopu.

Berita Rekomendasi

Hingga pukul 23.15 wita, tengah malam tadi, rekap di KPU Gowa belum dimulai. Sudah tiga kali pleno dipending dari jadwal sebelumnya pukul 19.30 wita setelah diskorsing sore.

Massa pendukung caleg berkumpul dari perempatan Jl Andi Mallobasang hingga kawasan Ballalompoa. Polisi lalulintas juga memeriksa beberapa kendaraan yang lalu-lalang.

Pengamanan sudah tak terlalu ketat seperti saat siang hari yang membuat Jl Andi Mallobasang ditutup. Kawat berduri masih mengelilingi kanto KPU namun beberapa orang terlihat bebas masuk.

Misna tak menampik jika keterlambatan rekap dari kabupaten/kota berpotensi menghambat rekap provinsi. Namun, katanya, "Tidak ada masalah terlambat. Jika itu demi mencari kebenaran. Kita memang minta supaya jika masih ada masalah di daerah diselesaikan dulu, jangan dibawa ke provinsi."

Hal senada diungkapkan Ketua Bawaslu Sulsel La Ode Arumahi. Laode menyebut permasalahan khususnya di Gowa memang butuh waktu ekstra untuk diselesaikan.

"Tidak masalah molor, yang penting rekapnya selesai sebelum tahap rekap nasional belum dimulai," kata La Ode

Ketua KPU Gowa Zainal Ruma tak "malu" paling telat memasukkan hasil rekap. Menurutnya, keterlambatan tiu adalah proses demokrasi yang berkualitas. "Kenapa belum dikirim? Karena kita ini berproses. Inilah demokrasi. Mudah-mudahan dengan keterlambatan ini Gowa menjadi demokrasi yang berkualitas," jelas Zainal di kantor KPU Gowa.

Menurutnya, keterlambatan proses rekap Gowa dikarenakan banyaknya protes atas kecurangan dan pelanggaran administrasi oleh para saksi caleg dan parpol.

"Tidak perlulah dipikirkan jadwal, yang penting proses demokrasi yang berjalan benar. Kami hanya ingin memperlihatkan kalau KPU itu berproses dengan kualitas yang baik. Jadi kalau kotak suara mau dibuka kami siap membukanya," katanya.

Rekap di KPU Gowa dimulai Sabtu (19/4).  Ini bukan kali pertama Gowa paling telat memasukkan hasil rekap pemilu. Sejak Pemilu 1999, rekap dari KPU Gowa selalu dinanti dan menjadi salah satu penyebab molornya rekap provinsi.

Rekap Pemilihan Gubernur Sulsel 2008 dan 2013 juga molor disetor KPU Gowa ke provinsi.

Hingga pukul 19.00 tadi malam, KPU Sulsel baru merampungkan rekap untuk daerah Wajo, Bone, Bantaeng, Soppeng dan Sinjai.
Sementara itu satu daerah lainnya Parepare sempat terpending. "Cuma masalah berita acara. Kebetulan di Parepare ada TPS yang PSU (pemungutan suara ulang)," kata Ketua KPU Parepare, Nur Nahdiyah.

Karena berita acara tak sempat dibuat, ada perbedaan antara jumlah pemilih dengan surat suara yang terpakai. Rekap parepare akhirnya di lanjut malam harinya.

Suasana di luar rapat pleno sendiri tak kalah alot. Hal itu terjadi lantaran banyaknya caleg dan tim sukses memadati hotel terbesar di Makassar ini.

Mereka tersebar dan berkelompok di lobi maupun kedai kopi di dalam hotel. Beberapa nama yang tampak di lokasi sekitar ruangan rekapitulasi diantaranya Caleg DPR RI Partai Nasdem Akbar Faisal, Caleg Golkar Mukhtar Ngabalin, Caleg Hanura, Waris Halid dan Rudi Piter Goni dari PDIP.

Pembicaraan terkait hasil rekap, pertaruangan antar caleg hingga kecurangan-kecurangan yang terjadi di daerah pemilihan masing-masing menjadi bahan diskusi.

Di luar dan lobi hotel, tampak juga polisi berseragam dan berpakaian intel hilir mudik.

Kapolda Sulselbar Irjen Burhanuddin Andi berkunjung ke lokasi rekapitulasi suara menjelang makan siang.
Burhanuddin berbicara secara tertutup dengan komisioner KPU dan Bawaslu Sulsel. Menurutnya, pertemuan ini untuk mengecek kondisi keamanan dilokasi rekap.

"Alhamdulilah dari segi keamanan semua berjalan baik. Kita harapkan KPU dan Awaaslu bekerja profesional tanpa takut dengan adanya tekanan-tekanan. Polisi selalu siap mengamankan jalannya proses rekapitulasi hingga akhir," kata Puang Bur, sapaan kapolda.(cr1/won/ham)

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas