Politisi PPP: Konflik di PPP Bukan Guyonan dan Tidak Dibuat-buat
Menurut Arwani, dinamika yang terjadi di internal PPP sebenarnya hampir semua partai politik terjadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kisruh di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akhirmya mencapai kata islah, dan memutuskan pelaksanaan muktamar dipercepat selambat-lambatnya satu bulan setelah pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang. Terkait hal tersebut Ketua DPP PPP Arwani Thomafi membantah bahwa konflik perpecahan antara Suryadharma Ali dan Sekjen M Romahurmuziy adalah dibuat-buat karena momentumnya menjelang pilpres untuk mencari perhatian publik.
"Saya tegaskan ini bukan guyonan, kita tidak mungkin membuat guyonan. Perbedaan pendapat ini tidak dibuat-buat," kata Arwani saat diskusi Livechat Tribunnews.com, Kamis(24/4/2014).
Menurut Arwani, dinamika yang terjadi di internal PPP sebenarnya hampir semua partai politik terjadi.
"Alhamdulillah perbedaan pendapat ini bisa diselesaikan dengan elegan dengan seluruh kader," kata Arwani.
Atas kisruh internal itulah Arwani sebagai salah satu petinggi PPP meminta maaf kepada seluruh konstituen PPP atas kondisi yang terjadi beberapa waktu ini di internal partai berlambang ka'bah.
"Kami memohon maaf sebesar-besarnya mohon maaf atas kondisi beberapa minggu ini terutama untuk beberapa konstituen PPP,"ujarnya.