TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia sangat mungkin dan mampu menjadi pemimpin peradaban modern, demikian diungkapkan oleh Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat Ali Masykur Musa dalam Debat Bernegara Konvensi Partai Demokrat putaran terakhir di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Minggu (27/4/2014).

Cak Ali--panggilan akrabnya--mengemukakan bahwa kemungkinan tersebut diperkuat beberapa fakta yang dimiliki Indonesia. Pertama, Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Kedua, Indonesia memiliki kekayaan alam beraneka ragam dalam volume besar.

Ketiga, Indonesia berada pada posisi strategis dua per tiga 3 perlintasan kapal dagang dan militer dan keempat, Islam Indonesia adalah Islam yang plural dan menjunjung tinggi toleransi. "Yang terpenting, Islam yang tumbuh di Indonesia begitu modern dan sanggup beradaptasi dengan kemajuan peradaban dunia," ujar Ketua Umum Ikatan Sarjana NU ini.

Di samping itu, Cak Ali menegaskan untuk menjadi pemimpin dunia, semua fakta tersebut harus dibarengi dengan beberapa syarat. Pertama, pertumbuhan ekonomi harus dibarengi dengan pemerataan.

"Dalam kepemimpinan Pak SBY, Indonesia sudah berhasil menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tinggi dan stabil diangka 6 persen. Ini harus terus ditingkatkan dan wajib disebarluaskan hingga merata hingga seluruh pelosok Indonesia," ujar Cak Ali.

Kedua, menurut Anggota BPK RI ini, Indonesia bisa meningkatkan daya saing bangsa dengan mewujudkan IPTEK yang berkualitas, sehingga Indonesia bisa unggul sebagai negara jasa, dan memiliki Industri yang maju. "Indonesia tidak boleh lagi menjadi negara konsumen. Kita bisa menjadi negara jasa dan industri dengan memproduksi barang berkualitas yang bermanfaat untuk seluruh dunia," tegasnya.

Yang ketiga, Cak Ali juga mensyaratkan bahwa peningkatan profesionalitas dan modernitas TNI Polri mutlak dilakukan, bukan hanya kapasitas kesejahteraannya, tapi juga kualitas alutsista. Terakhir, agar Indonesia bisa menjadi pemimpin dunia, Cak Ali ingin agar para tokoh nasional dan agama yang sukses memimpin harus didorong untuk berkiprah di kancah internasional.

"Kita harus memberikan kesempatan dan mendorong para tokoh Indonesia yang baik untuk aktif dalam percaturan internasional. Dalam semua bidang, baik organisasi, budaya, seni, hingga olahraga. Saya yakin dengan menyatunya segala fakta dan syarat kita mampu menjadi pemimpin dunia," tandas capres dengan visi Indonesia Adil, Makmur, berMartabat (Indonesia AMM) ini.