Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibas Tersenyum Syarief Hasan Ditanya Hubungan Megawati-SBY

Ibas tidak berkenan memberikan tanggapan ke media soal situasi politik terkini termasuk soal rencana koalisi Demokrat dengan partai lain.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ibas Tersenyum Syarief Hasan Ditanya Hubungan Megawati-SBY
Tribunnews.com/Andri Malau/Andri Malau
SBY JURKAM PD - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jadi Jurkam Kampanye Partai Demokrat di Lapangan Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (5/4/2014). Sekitar 65 ribu kader dan simpatisan Partai Demokrat (PD) memenuhi kampanye pamungkas. (Tribunnews.com/Andri Malau) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas ikut mendampingi Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan ketika memberikan keterangan pers kepada wartawan di depan pintu gerbang kediaman Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas Bogor Jawa Barat, Sabtu (26/4/2014) malam.

Ibas, yang merupakan putra SBY ini, tidak berkenan memberikan tanggapan ke media soal situasi politik terkini termasuk soal rencana koalisi Demokrat dengan partai lain. Semua pertanyaan wartawan dijawab oleh Syarief Hasan.

Termasuk pertanyaan mengenai kemungkinan koalisi Demokrat dan PDIP di Pilpres 2014 ini.

"Pak SBY dan Demokrat terbuka komunikasi dengan semua partai," kata Syarief.

Wartawan melanjutkan pertanyaan. Bagaimana jika SBY mengagendakan bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Kita welcome," ujar Syarief. Ibas yang berada di samping Syarief terlihat mengumbar senyum.

Wacana SBY rujuk dengan Megawati mengemuka setelah SBY di Youtube mengaku menunggu takdir terjadinya komunikasi yang baik dengan Megawati, Presiden yang digantikannya tahun 2004 lalu.

Berita Rekomendasi

"Kalau Tuhan menakdirkan, saya bisa berkomunikasi baik dengan Ibu Megawati dan itu bisa menjadi jalan bagaimana bangsa dan negara ini kita majukan bersama-sama. Tidak harus bersatu dalam satu kubu tetapi paling tidak kita semua menyadari bahwa diperlukan kebersamaan dan kemitraan yang baik di antara elemen bangsa diantara pemimpin bangsa untuk rakyat kita dan untuk masa depan bangsa dan negara ini," kata SBY.

Hubungan SBY dan Megawati "kaku" sejak 2004 menjelang Pilpres kala itu. SBY yang menjadi Menko Polhukam kabinet Megawati mundur dari jabatannya dan maju di Pilpres. Keduanya bertarung di Pilpres namun SBY mengalahkan Megawati. Sejak itu komunikasi keduanya seperti terpotong hingga hari ini. (aco)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas