Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PDIP Emoh Disodok dari Belakang

PDIP pun akan mengajukan kontrak politik untuk memastikan tak ada parpol koalisi yang menyodok dari belakang.

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in PDIP Emoh Disodok dari Belakang
Warta Kota/henry lopulalan/henry lopulalan
KOMUNIKASI POLITIK - Anggota Dewan Pembina Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah Haz (kanan), bersama Ketua Badan Pemenangan Pemilu (BPP) PDI Perjuangan, Puan Maharani (tengah), Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo (kiri) memberi keterangan pers seusai menggelar pertemuan tertutup di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/4). Hamzah Haz yang juga wakil presiden pada era Presiden Megawati Soekarnoputri itu melakukan pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri untuk bertukar pikiran seputar permasalahan bangsa sekaligus melakukan komunikasi politik.-Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan tak mau dalam koalisi parpol bernasib sama seperti Demokrat. PDIP pun akan mengajukan kontrak politik untuk memastikan tak ada parpol koalisi yang menyodok dari belakang.

Hal tersebut ditegaskan politisi senior PDIP, Sidharto Danusubroto, yang mengatakan koalisi yang ingin dibangun oleh PDIP adalah koalisi kerja sama dan efektif. PDIP tidak ingin parpol koalisi yang nanti mendapat jabatan di pemerintahan, namun tetap 'menggebuk' pemerintah di DPR.

"Dulu kan gebuk dan saling nyodok. Satu kaki di pemerintahan, satu kakinya lagi gebuk. Itu tidak efektif," tegas Sidharto kepada Tribunnews.com, Rabu (30/4/2014) di Hotel Kempinski.

Saat ditanya apakah artinya tidak mungkin PDIP berkoalisi dengan Golkar, mengingat partai berlambang pohon beringin itu juga sering bermain dua kaki, Sidharto menjawab jangan sampai pengalaman koalisi Demokrat terjadi pada PDIP.

"Nanti ada satu kontrak politik, untuk preventif. Jangan sampai begitu lagi dong, enggak lucu. Yang selama ini kita saksikan kan lucu, koalisi tapi nyodok terus," cetusnya.

"Sekarang kita ingin betul-betul rangkul parpol yang ingin total satu hati. Merajut kerjasama yang solid," tukasnya.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas