Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Franz Magnis: Presiden Mendatang Lindungi Hak Umat Beragama

Pakar etika politik dari Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Franz Magnis Suseno punya pesan khusus buat Presiden Indonesia mendatang.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Franz Magnis: Presiden Mendatang Lindungi Hak Umat Beragama
Abraham Utama/Tribunnews.com
Rm. Franz Magnis Suseno ketika ditemui seusai seminar bertajuk Iman, Hati Nurani, dan Kebenaran: Berhadapan dengan Tantangan Zaman di Gedung Aula Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Sabtu (3/5/2014) siang. (Tribunnews/Abraham Utama) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar etika politik dari Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Franz Magnis Suseno punya pesan khusus buat Presiden Indonesia mendatang.

Pesan tersebut tak lain agar Pemerintahan mendatang benar-benar menangani masalah-masalah serius bangsa ini dengan lebih baik.

Pengajar STF Driyarkara sangat mengharapkan pemerintah yang akan datang, tetap memberikan ruang yang lebar bagi kebebasan berpendapat, berpikir dan menjungjung tinggi Hak-hak Asasi Manusia (HAM) warga negara. Salah satunya terkait dengan kebebasan beragama.

"Hak-hak Asasi Manusia masih harus ditingkatkan. Warga negara yang menurut Undang-undang Dasar (UUD), kita berhak berketuhanan dan beribadat menurut agama dan keyakinannya dan kepercayaannya," pesan Franz Magnis, usai seminar 'Iman, Hati Nurani, dan Kebenaran: berhadapan dengan tantangan zaman', di Aula Gereja Katedral, Jakarta, Sabtu (3/5/2014).

Masalah keadilan sosial atau solidaritas dan pemberantasan korupsi di negeri ini juga menurut Franz Magnis harus tetap menjadi prioritas pemerintah mendatang.

"Misalnya saja, sampai sekarang kita hanya mendengar omongan tentang memajukan masyarakat pedesaan, masyarakat yang hidup dari pertanian. Sampai sekarang sejak reformasi tidak ada pemerintah yang berbuat apa-apa," ungkapnya.

Selain itu, Franz Magnis juga meminta pemerintah mengarahkan subsidi yang selama ini dinilai kurang tepat sasaran menjadi subsidi langsung untuk masyarakat yang kurang mampu.

"Misalnya, kita tidak mensubsidi bensin (Bahan Bakar Minyak/BBM), tapi kita mensubsidi angkutan umum," katanya.

"Yang jelas masyarakat ingin seorang Presiden yang betul-betul menangani masalah dan memiliki visi kedepan pada bangsa yang kita cintai ini," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas