Wiranto Kapok jadi Oposan
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto merasa lelah berada di posisi tukang kritik yang berada di luar sistem pemerintahan
Penulis: Domu D. Ambarita
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura Wiranto merasa lelah berada di posisi tukang kritik yang berada di luar sistem pemerintahan. Ia menilai sudah tidak saatnya lagi menjadi oposan, melainkan harus menjadi bagian dari pemerintahan hasil Pemilu 2014.
"Setelah saya bincang-bincang dengan DPD, kita banting stir. Masuk ke sistem. Ke depan Partai Hanura akan masuk sistem pemerintahan mengambil bagian agar menjadi negara Indonesia yang lebih maju ke depan," ujar Wiranto saat pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pertama Hanura di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (6/5) kemarin.
Menurut mantan Panglima ABRI dan Menteri Pertahanan tersebut, oposisi yang selama ini menjadi sikap partai, harus diakhiri untuk berbuat lebih besar terhadap bangsa.
Pada Pemilu 2009, partainya mengambil sikap sebagai oposisi karena kebijakan pemerintah tidak sesuai dengan kebijakan Hanura yang prorakyat.
Untuk itu, Wiranto mengaku telah menjalin komunikasi politik dan penjajakan koalisi dengan pimpinan partai politik yang memiliki kemungkinan besar bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden.
Wiranto mengakui telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Bakal Calon Presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Hasil pertemuan tersebut, agar Hanura bisa memetakan politik nasional dan tidak keliru dalam memilih mitra koalisi.
Untuk itu, Wiranto memfasilitasi suara semua kader Hanura melalui Rapimnas untuk menentukan koalisi. "Nanti kita lihat," kata mantan calon Presiden berpasangan dengan Sholahuddin Wahid yang diusung Partai Golkar tahun 2004, dan mantan Calon Wakil Presiden berpasangan dengan Jusuf Kalla, tahun 2009.
Wiranto tampaknya menyemangati kader Hanura. Sebab berdasarkan hasil hitung cepat pemilihan umum anggota legislatif (Pileg), 9 April lalu, perolehan suaranya sekitar 5,5 persen.
Hanura memang lolos ke Senayan, karena melewati ambang batas parpol parlemen 3,5 persen. Namun Hanura menjadi juru kunci, urutan terbawah perolehan suara parpol parlemen.
Menurut Wiranto, semua kader Hanura telah bekerja maksimal untuk memenangkan Hanura. Jika hasilnya belum seperti yang diharapkan, Wiranto mengimbau agar tidak patah semangat.
"Bagi yang belum berhasil dunia belum kiamat. Senyum sedikit. Jangan tegang. Dunia belum kiamat tatkala saudara belum berhasil," ujar Wiranto di hadapan ribuan kadernya pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pertama.
Wiranto melanjutkan, masyarakat paham pelaksanaan Pemilu 2014 ini berlangsung dengan banyak ketidakwajaran, bahkan di luar batas perhitungan Hanura sendiri.
"Saudara tidak perlu kecewa. Saudara merupakan bagian dari partai paling bersih walau partai bersih belum diterima masyarakat. Itu persoalan bangsa ini," kata Wiranto disambut tepuk riuh kader Hanura.