PDIP Masih Membuka Kesempatan Partai Lain Bergabung
PDIP masih terbuka untuk partai lain yang mau bergabung di koalisi, untuk mendukung calon presiden (capres) PDIP, Joko Widodo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eriko Sotarduga, mengatakan PDIP masih terbuka untuk partai lain yang mau bergabung di koalisi, untuk mendukung calon presiden (capres) PDIP, Joko Widodo (Jokowi) untuk memenangkan pemilu presiden (pilpres).
Hingga kini dua partai yang mendukung pencapresan Jokowi adalah Partai NasDem dan PKB. PDIP pada pemilu legislatif (pileg) kemarin mengantongi 18,95 persen, sedangkan Partai NasDem mendapatkan 6,72 persen dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendapatkan 9,04 persen.
Kepada wartawan di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (12/5/2014), Eriko menyampaikan biar bagaimanapun juga bila Gubernur DKI Jakarta itu menang, maka segala program-programnya harus didukung oleh parlemen.
Namun demikian kata Eriko partainya tidak akan bekerjasama dengan menawarkan praktik politik transaksional. Hal itu sudah diterapkan ke Partai NasDem dan PKB.
"Saya kira karena ketulusan, mungkin kita berpikir naif tapi mmg itu yang kita lakukan, dan memang dari awal kita tidak ingin membangun kerjasama ini berdasarkan untung rugi," ujarnya.
Menurutnya Jika Jokowi memenangkan pilpres, maka kabinetnya akan diisi orang-orang yang kompeten, yang berasal dari kalangan partai, profesional maupun birokrat.
Hal yang sama dikatakan oleh Ketua DPP PDIP, Maruarar Sirait. Kata dia partainya sudah punya pengalaman buruk tentang bagi-bagi kekuasaan pada sebuah koalisi.
"Kita sudah punya pengalaman, kabinet berdasarkan itu tidak akan efektif," katanya.