Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muhaimin: Koalisi Partai Islam Gagal karena Masing-masing Punya Kepentingan

Muhaimin Iskandar mengatakan, pemerintahan yang akan datang harus dapat menyejahterakan kaum marhaen yang selama ini dimarjinalkan.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Muhaimin: Koalisi Partai Islam Gagal karena Masing-masing Punya Kepentingan
Tribunnews/Herudin
Bakal Capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar saat acara konsolidasi nasional di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2014). Jokowi hadir pada konsolidasi nasional untuk pemenangan dirinya pada pilpres mendatang. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Tribunnews.com, Jakarta -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa koalisi poros tengah yang dibentuk oleh koalisi partai berbasis massa Islam tidak akan mampu bertahan dalam lima tahun ke depan. Karena itulah, PKB menolak pembentukan poros tengah dan memilih berkoalisi dengan salah satu partai nasionalis, yakni PDI Perjuangan.

"Koalisi partai Islam sudah pasti gagal karena masing-masing punya kepentingan," ujar Muhaimin di DPP PKB, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2014).

Muhaimin menyebutkan, ada beberapa pertimbangan yang membuat PKB sepakat berkoalisi dengan PDIP. Ia mengatakan, pemerintahan yang akan datang harus dapat menyejahterakan kaum marhaen yang selama ini dimarjinalkan. Menurut dia, Indonesia butuh pemimpin yang egaliter dan dekat dengan masyarakat. Semua aspek tersebut ada dalam sosok Jokowi. "Jokowi membuktikan itu supaya rakyat tidak terpisahkan," ujarnya.

PKB mengumpulkan seluruh Dewan Pimpinan Wilayah dalam Konsolidasi Nasional yang digelar di kantor DPP PKB untuk mengukuhkan dukungan terhadap Jokowi sebagai presiden. Selain itu mereka juga sepakat menjalankan strategi pemenangan Jokowi bersama-sama. "Besok pagi start mesin dipanaskan kembali. Dalam waktu 57 hari menangkan Jokowi satu putaran," kata Muhaimin.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas