Pendiri ANN : Pengaruh JK di NU Lebih Besar Ketimbang Mahfud MD
Pendiri Aliansi Nasionalis-Nahdliyin (ANN) Saeful Bahri Ansori bilang pengaruh JK di NU lebih besar ketimbang Mahfud MD.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Serikat Buruh Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Sarbumusi NU) yang juga pendiri Aliansi Nasionalis-Nahdliyin (ANN) Saeful Bahri Ansori mengatakan klaim-klain dari orang-orang tertentu yang menggambarkan bahwa Mahfud MD mewakili kalangan NU adalah salah besar.
Termasuk kemungkinan Mahfud MD bisa membawa suara kalangan NU ke Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, juga sangat keliru.
"Di media ada anggapan masuknya Mahfud MD ke Prabowo-Hatta akan kurangi suara kalangan NU ke Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) hingga 50 persen. Itu salah besar, sangat keliru," kata Saiful saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (22/5/2014).
Hadir dalam keterangan pers tersebut para pendiri ANN lainnya, Edwin H Soekawati, Poltak Sitanggang, dan Marihot Siahaan.
Saiful mengatakan, sebagai orang yang berasal dari kalangan NU, dirinya memahami betul bahwa tokoh-tokoh yang berpengaruh di NU itu hanya dua kelompok.
Yakni, mereka yang berada di struktural NU, yakni di PBNU sampai tingkat anak ranting. Dan mereka yang secara kultural memiliki pondok pesantren.
"Dua kelompok inilah yang sangat mempengaruhi pilihan masyarakat NU. Mahfud MD tidak punya dua-duanya. Mahfud MD bukan di struktural PB NU, tidak pernah jadi pengurus NU, dan tidak punya pesantren.
Jadi, meragukan kalau Mahfud MD berpengaruh di NU. Mahfud gabung Prabowo, sangat kecil dampaknya untuk bawa suara NU ke Prabowo," ujar Ketua DPP PKB ini.
Justru, ucapnya, yang punya pengaruh besar di NU itu adalah JK. Selain JK adalah Mustasyar (Dewan Penasehat PBNU), ayahnya JK, H Kalla juga pendiri NU Sulawesi Selatan.
Apalagi gabungnya Mahfud MD ke Prabowo, katanya disesalkan mayoritas masyarakat NU di daerah. Ketika dirinya mengecek langsung di lapangan, banyak dari tokoh-tokoh NU di daerah yang menyayangkannya.
"Selain itu saya juga dapat pesan, dan laporan yang menyatakan kekecewaan masyarakat NU atas langkah politik Mahfud ke Prabowo. Mahfud rugikan diri sendiri. Karena anggapan masyarakat NU, Mahfud itu dibesarkan PKB, tapi seperti tidak tahu diri," katanya.
Bahkan, ujarnya, beberapa kyai juga mendukung pasangan capres-cawapres Jokowi-JK. Selain mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, dan Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa beberapa kyai kunci di Jawa Timur, dan Jawa Tengah, juga sudah menyatakan diri mendukung Jokowi-JK.
"Seperti kyai-kyai di Jember, Kendiri, Pasuruan. Kemudian, di Kendal, Demak, dan Kudus. Semua nyatakan dukung Jokowi-JK," katanya.