Priyo : Jangan Pecat Kader Golkar yang "Membelot" ke Jokowi-JK
Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso meminta partainya tidak perlu repot-repot memberi sanksi apalagi memecat kader yang membelot ke Jokowi-JK.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso meminta partainya tidak perlu repot-repot memberi sanksi kepada para kader Golkar yang membelot mendukung pasangan Calon Presiden (Capres) dan Wakil Presiden (Cawapres) Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).
Apalagi, kata dia, DPP Golkar sampai memecat para kader yang tidak mengikuti putusan Partai mendukung Calon Presiden (Capres) dan Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang.
"DPP Partai Golkar tak perlu repot-repot untuk memberi sanksi apalagi memecat. Kan mereka itu juga kader-kader terbaik kita juga," tutur Priyo, sebelum mengikuti rapat pleno Pengurus Harian DPP Golkar di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, Jakarta, Kamis (22/5/2014) malam.
Langkah yang lebih tepat, menurut Priyo, adalah dengan mengajak kader-kader yang mbalelo dari keputusan partai berbicara mengenai langkah terbaik yang bisa diambil atas masalah itu. "Lebih baik diajak bicara," tutur Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini.
Sebelumnya, Selasa (20/5/2014) lalu, sejumlah kader muda Golkar, seperti Agus Gumiwang Kartasasmita, Indra J piliang, Poempida Hidayatullah dan Meutya Hafidz 'mbalelo'. Mereka menyatakan mendukung pasangan capres-cawapres dari PDIP Jokowi-JK bukannya mendukung Prabowo-Hatta sesuai instruksi Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham pun mengatakan, Kamis (22/5/2014) partainya akan membahas sejumlah kader yang 'mbalelo' tersebut. "Kami akan menjelaskan kebijakan dan pertimbangan dan saya punya keyakinan mereka pasti akan memahami dan mendukung pasangan calon yang dipilih Partai Golkar ini," kata Idrus.