Menkeu Pertanyakan Keberanian Jokowi dan Prabowo Naikkan Harga BBM
Menurut Chatib, untuk menaikkan harga BBM bersubsidi di saat situasi politik memanas, tidak mungkin dilakukan.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
![Menkeu Pertanyakan Keberanian Jokowi dan Prabowo Naikkan Harga BBM](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140317_201305_jokowi-tanda-tangani-mou-dengan-ditjen-pajak.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Chatib Basri mempertanyakan kedua calon presiden Jokowi dan Prabowo terkait keberanian menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Dalam hal ini Chatib ingin melihat rencana Jokowi dan Prabowo menyelamatkan anggaran negara dengan menaikkan dan dimasukan ke Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2014.
"Kalau kedua calon presiden yang baru meminta kenaikan harga dan partai meminta semua saya akan naikkan harga," ujar Chatib di Banggar DPR, Selasa (3/6/2014).
Menurut Chatib, untuk menaikkan harga BBM bersubsidi di saat situasi politik memanas, tidak mungkin dilakukan. Meski hal tersebut bisa menyelamatkan anggaran negara, kekacauan bisa terjadi.
"Sekarang situasi politik tidak mudah. Keputusan strategis (menaikkan harga BBM bersubsidi) tidak boleh diambil," ungkap Chatib.
Saat ini, anggaran subsidi untuk sektor energi sudah mencapai Rp445 triliun. Jika tidak membuat keputusan untuk mengurangi, pemerintah di era kepemimpinan Jokowi atau Prabowo akan mendapat anggaran belanja yang sudah mencapai krisis.
"Kita bahas agar tidak ada beban untuk presiden baru," ungkap Chatib.