Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Tim Kampanye, Nasib Ali Masykur Musa Diputuskan Bawaslu Malam Ini

Nasrullah, mengatakan pihaknya akan menyelenggarakan rapat pleno malam ini untuk memberikan rekomendasi terhadap Ali Masykur.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Jadi Tim Kampanye, Nasib Ali Masykur Musa Diputuskan Bawaslu Malam Ini
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang juga peserta konvensi capres Partai Demokrat, Ali Masykur Musa menjadi narasumber pada acara uji publik Capres 2014 di Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2014). Acara yang diadakan The Habibie Center bekerjasama dengan Hanns Seidel Foundation ini bertemakan mencari pemimpin muda berkualitas pada Pemilu mendatang. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) akan memutuskan nasib anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Ali Masykur Musa, terkait jabatannya sebagai Dewan Pakar Tim Kampanye Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Anggota Bawaslu, Nasrullah, mengatakan pihaknya akan menyelenggarakan rapat pleno malam ini untuk memberikan rekomendasi terhadap Ali Masykur.

"Nanti malam kami akan mengajukan pleno, mengambil keputusan apakah itu masuk domain pidana, atau sanksi administrasi. Apakah memberi sebuah rekomendasi kepada institusinya sendiri, dalam menegakkan aturan dalam hal sisi etik dan sebagainya," ujar Nasrullah di kantornya, Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Nasrullah mengatakan dalil cuti tidak bisa menyelamatkan Ali Masykur karena dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, disebutkan ketua, wakil ketua dan anggota BPK tidak bisa ambil bagian dalam kampanye.

Menurut Nasrullah, pembatasan tersebut diberlakukan karena BPK adalah lembaga yang strategis.

"Kalau cuti bisa diberikan kepada seorang ketua, wakil ketua, atau anggota BPK, lalu lembaga peradilan juga boleh cuti. Nah ini posisi-posisi yang sangat strategis, oleh karena itu Undang-Undang 42 tahun 2008 menyebutkan meskipun dia sudah tertinggal enam tahun silam, tetapi ada sebuah semangat yang bisa ditangkap bahwa posisi-posisi strategis itulah, boleh dikatakan 'tiada maaf bagimu', itu kalimatnya," kata Nasrullah.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas