Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seniman Teater Dukung Jokowi-JK Lewat Puisi

Kali ini anggota Teater Mandiri asuhan Putu Wijaya mengunggah video dukungan kepada Jokowi-JK di situs berbagi video YouTube.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Seniman Teater Dukung Jokowi-JK Lewat Puisi
TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
Sejumlah simpatisan Cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang tergabung dalam Dulur Sumsel membagikan Sticker JKW-JK di Bundaran Air Mancur,Palembang,Jumat (6/6/2014). Pembagian Sticker ini sebagai bentuk dukungan kepada JKW-JK dan sosialisasi kepada masyarakat. TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kalangan seniman teater tak mau kalah memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Kali ini anggota Teater Mandiri asuhan Putu Wijaya mengunggah video dukungan kepada Jokowi-JK di situs berbagi video YouTube.

Para pemain Teater Mandiri yang sudah melanglang buana di berbagai pementasan dalam dan luar negeri itu dengan lantang membacakan sebuah puisi berjudul ‘Perjanjian dengan Jokowi-JK’ karya Denny J.A. Beberapa nama kondang dari Teater Mandiri di antaranya Sukardi, Cak Winarsyo, Alung Seroja, Diyas Istiana, Sherly, Wirman Simago, Ucog Lubis, dan Lela Lubis.

Masing-masing membacakan puisi dengan penuh perasaan dan penghayatan yang sangat dalam. Video Sukardi misalnya, mimik wajahnya menunjukkan penghayatan bait demi bait puisi yang ia lontarkan. Sekilas Sukardi terlihat seperti Sujiwo Tedjo yang juga berambut panjang dan gemar mengenakan blangkon.

Menariknya, para pemain teater masing-masing berpuisi dalam video yang berbeda, sehingga ada delapan buah video puisi yang diedit dengan berbagai macam latar belakang seperti rekaman reformasi.

Egy Massadiah, pemain teater mandiri yang juga staf khusus cawapres Jusuf Kalla mengatakan, para seniman teater adalah warga negara yang mampu melihat calon pemimpin secara jernih, melihat rekam jejak, hasil kerja nyata, bukan janji-janji yang semata.

“Mereka adalah warga negara yang baik, mampu melihat secara jernih, tahu rekam jejak, tidak terjebak janji,” ungkap Egy menjelaskan rinci dalam surat elektronik yang diterima Tribunnews.com di Jakarta, Sabtu (7/6/2014).

Egy yang juga produser eksekutif Film Soekarno ‘Ketika Bung di Ende’ menambahkan, proses politik dalam memilih pemimpin tidak menjadikan para seniman apatis, justru mereka ikut dalam penentuan dengan aktif mempromosikan pilihan yang terbaik.

“Para seniman itu bukan warga apatis, cerin bahwa mereka aktif ikut menentukan yang terbaik dalam proses (pemilihan presiden) ini,” papar Egy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas