Hatta: Ancaman Bom untuk Menakut-nakuti
"Ini motivasinya agar membuat orang ketakutan," ucap Hatta dalam acara Silahturahmi Alumni ITB di Anjungan Sumatera Selatan, TMII, Jakarta hari ini.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden Hatta Rajasa menilai ancaman bom di rumah Polonia, merupakan tindakan orang yang inggin menakuti pendukung Prabowo-Hatta.
"Ini motivasinya agar membuat orang ketakutan," ucap Hatta dalam acara Silahturahmi Alumni ITB di Anjungan Sumatera Selatan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (8/6/2014).
Menurut Hatta, rumah Polonia merupakan tempat para pendukung Prabowo-Hatta untuk mendeklarasikan dukungannya secara nyata dan tanpa paksaan. Bahkan, deklarasi tersebut dilakukan dari pagi hingga malam.
"Dan (ancaman bom) ini tidak baik bagi demokrasi kita," kata Hatta.
Kemarin sore (7/6/2014) rumah Polonia yang terletak di jalan Cipinang Cempedak I nomor 29, Otista, Jakarta Timur, kabarnya diancam bom oleh pihak yang tidak dikenal.
Ancaman bom tersebut diterima oleh Direktur Komunikasi dan Media Timkamnas Prabowo-Hatta, Budi Purnomo Karjodihardjo melalui pesan elektronik.
"Sejak pukul 15.47 WIB hari ini saya menerima SMS dari nomor 087876018197. Isi SMS-nya 'Akan ada ledakan di polonia, lebih baik acara Prabowo dibubarkan agar tidak ada korban' sebanyak empat kali saya terima," kata Budi Purnomo kepada wartawan, Sabtu (7/6/2014).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto kepada wartawan, Sabtu (7/6/2014) malam, mengakui memang ada SMS yang diterima orang dalam pak Didik ( direktur relawan Prabowo) kemudian diteruskan ke Kanit Intel Jatinegara.
Kendati demikian, menurut Rikwanto, pihak Prabowo-Hatta menolak Rumah Polonia disisir tim gegana. Kegiatan di rumah tersebut pun terus berlangsung dengan penjagaan anggota Kepolisian.
"Pak Didik langsung lapor ke Polres, dan lokasi tetap dilakukan penjagaan," ujar Rikwanto.