PGI: Jangan Terprovokasi Kampanye Jahat
"Kita tidak boleh memilih berdasarkan SARA, jangan terpengaruh dan terprovokasi," ujarnya.
Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maraknya kampanye hitam dan negatif pada pemilihan presiden tahun ini seharusnya diwaspadai oleh berbagai pihak. Hal ini menjadi imbauan dari Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI).
Menurut PGI, kampanye ini merupakan kampanye jahat yang bermaksud menjelek-jelekkan calon tertentu. Tujuannya yaitu mengangkat calon lain dalam pemilihan presiden.
"Kami menggunakan istilah kampanye jahat karena kampanye hitam bisa menyinggung pihak-pihak tertentu,"ujar Kepala Biro Penilitian dan Komunikasi PGI, Hendry Lokra, Senin (9/6/2014).
Maraknya kampanye jahat banyak yang menyinggung isu SARA. Tentunya, isu ini akan mencederai pemilihan umum dan demokrasi di Indonesia.
"Kita tidak boleh memilih berdasarkan SARA, jangan terpengaruh dan terprovokasi," ujarnya.
Maraknya kampanye jahat yang disebutkan oleh PGI menimpa masing-masing calon presiden. PGI mengharapkan pemilu ini tidak akan merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia.