Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Martin: Obsesi Prabowo Menjadi Deng Xiaoping Indonesia

Di bawah arahannya, Tiongkok menjadi salah satu negara dengan laju perkembangan ekonomi tercepat di dunia.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
zoom-in Martin: Obsesi Prabowo Menjadi Deng Xiaoping Indonesia
TRIBUN SUMSEL /ABRIANSYAH LIBERTO
Capres Prabowo Subianto menyapa para warga saat kampanye di Benteng kuto Besak,Palembang,Kamis (12/6/2014). Setelah melakukan kampanye Prabowo melakukan kunjungan ke pasar 16 untuk meyapa warga. (TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kader Gerindra mengapresiasi debat yang ditunjukkan calon presidennya, Prabowo Subianto di Gran Melia, Minggu (15/6/2014) malam. Debat tersebut mengangkat tema pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Anggota Dewan Pembina Gerindra Martin Hutabarat mengakui, Prabowo cukup meyakinkan memaparkan visi ekonominya, sehingga menimbulkan harapan bakal adanya lompatan besar dalam membangun bangsa ke depan.

"Obsesinya Prabowo itu ingin menjadi Deng Xiaoping Indonesia," kata Martin kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2014).

Dalam wikipedia, Deng Xiaoping dijelaskan sebagai seorang tetua pemimpin revolusi Partai Komunis Tiongkok yang menjadi pemimpin tertinggi Republik Rakyat Tiongkok sejak kurun dasawarsa 70-an sampai awal 90-an.

Deng adalah pemimpin generasi kedua setelah Mao Zedong. Di bawah arahannya, Tiongkok menjadi salah satu negara dengan laju perkembangan ekonomi tercepat di dunia.

Setelah menganalogikan obsesi Prabowo dengan Deng Xiaoping, Martin kembali menganalogikan debat semalam tak ubahnya pertandingan internasional antara Tim Nasional Brasil dan Tim Nasional Kamerun.

Brazil mewakili Prabowo sedangkan Kamerun Joko Widodo. "Ini enggak sebanding, satu (Jokowi) ditanya apa, jawabnya apa yang lain," singgung anggota Komisi III DPR RI ini.

Apalagi, sambug Martin, Jokowi hanya menawarkan Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat. "Sangat mikro, padahal diharapkan visi, bagaimana konsep yang mau dijalankan untuk membangun bangsa ke depan," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas