Nurhayati: Dukungan ke Prabowo-Hatta Tanpa Kontrak Politik
"Yang pasti jumlahnya signifikan. Sangat signifikan. Dan merata diseluruh provinsi," ujar Nurhayati, kepada wartawan, Rabu (18/6/2014).
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Deklarasi Dukungan Anggota Partai Demokrat dukung Prabowo-Hatta, Nurhayati Assegaf, mengatakan pihaknya tidak perlu menyebutkan target jumlah suara yang akan didulang pasangan Prabowo-Hatta pascadeklarasi.
Dirinya mengaku akan berkonstribusi untuk Prabowo-Hatta di seluruh provinsi.
"Yang pasti jumlahnya signifikan. Sangat signifikan. Dan merata diseluruh provinsi," ujar Nurhayati, kepada wartawan, Rabu (18/6/2014).
Ketua Fraksi partai Demokrat itu menuturkan, dukungan yang diberikan kepada Praabowo-Hatta tidak terjadi tiba-tiba, namun melalui proses sejak 20 Mei lalu dan paparan visi misi Prabowo dirasakan cocok oleh 115 anggota DPR Partai Demokrat yang memberikan dukungannya.
Menurutnya, usai deklarasi mendukung Prabowo-Hatta, para deklarator langsung turun ke daerah masing-masing dan menyosialisasikan pasangan nomor urut satu itu.
Nurhayati Assegaf menepis jika terdapat kontrak politik dibalik dukungan tersebut. "Ini benar-benar murni dan kami berkomitmen dengan dukungan tersebut," tegasnya.
Nurhayati mengaku terkesan dengan komitmen Prabowo yang akan meneruskan program-program pro rakyat SBY jika terpilih nanti. Menurutnya program tersebut cukup banyak dinikmati dan dirasakan langsung oleh masyarakat. Dalam berbagai kesempatan Prabowo Subianto berjanji akan meneruskan program-program pro-rakyat SBY, seperti program KUR, PNPM dan dana bergulir.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan bahwa dukungan ini sah-sah saja karena merupakan hak politik setiap warga negara. Saat ini yang harus dilakukan adalah mengubah dukungan tersebut menjadi suara yang nyata.
Tim fraksi PD harus bekerja keras meyakinkan pendukungnya bahwa Prabowo adalah sosok yang pasti akan meneruskan program SBY, karena secara historis sosok JK lebih dekat dengan program-program SBY.
"Dukungan atau sukarelawan yang banyak tidak akan membantu bila ternyata saat 9 Juli nanti suara yang diberikan ternyata berbeda. Oleh karena itu dukungan harus disolidkan dengan komunikasi politik terarah dengan pesan kunci yang jelas," jelas Hendri.