Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Max Sopacua Khawatir Ruhut Sudah Lupa Wajah SBY

Sebelumnya, Ruhut mengaku mendapat izin SBY untuk deklarasi mendukung Jokowi-JK.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Max Sopacua Khawatir Ruhut Sudah Lupa Wajah SBY
TRIBUN/DANY PERMANA
Politisi Partai Demokrat Max Sopacua diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Rabu (4/12/2013). Max diperiksa sebagai saksi bagi tersangka Anas Urbaningrum terkait dugaan korupsi proyek Hambalang. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Wakil Ketua Umum Demokrat Max Sopacua membantah Ruhut Sitompul mendapat restu dari Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendukung Jokowi-JK di Pilpres 2014.

Sebelumnya, Ruhut mengaku mendapat izin SBY untuk deklarasi mendukung Jokowi-JK.

Max lalu membeberkan langkah Ruhut yang diibaratkan sebagai kutu loncat dalam setiap pilpres.

"Yang flash backnya dulu SBY berpeluang jadi presiden dia ke SBY, dan sekarang SBY lengser dia loncat ke Jokowi," kata Max di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Max malah khawatir Ruhut sudah tidak ingat dengan wajah Susilo Bambang Yudhoyono. Sebab, Ruhut kini mendukung Jokowi-JK.

"Saya takut dia malah lupa mukanya SBY, seperti kata temannya yang jadi pengacara Pak Hotman itu. Hotman Paris bilang jangan-jangan Ruhut malah lupa mukanya SBY kayak apa," ujarnya.

Anggota Komisi I DPR itu juga menyampaikan alasan mengapa Demokrat menyatakan netral di pilpres 2014. Pasalnya, Demokrat tidak sama dengan partai-partai lain.

"PKB misalnya tiba-tiba Pak Muhaimin bilang Jokowi gua banget, Jokowi itu gua banget, saya gak ngerti kalimat gua banget itu apa? Apa sama dengan pribadi atau apa. Nah kami Demokrat itu tidak demikian," imbuhnya.

Max mengatakan partai berlambang bintang mercy itu bertanggung jawab kepada program 10 tahun yang dilakukan oleh pemerintahan SBY.

"Artinya dalam hal ini tugas utama kami di Partai Demokrat untuk bisa melihat sejauh mana, program-program itu bisa dikawal selanjutnya oleh presiden terpilih berikutnya," ujarnya.

Untuk itu, Demokrat menunggu calon presiden dan wakil presiden yang memiliki visi-misi sejalan dengan program SBY selama 10 tahun.

"Alhamdulilah pada tanggal 19 Mei pertemuan Pak SBY dengan Pak Prabowo menyampaikan bahwa ingin menyampaikan persentasi mengenai visi misi kepada Partai Demokrat. Itulah yang dilakukan pada tanggal 1 Juni di Hotel Sahid," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas